TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo mengatakan akan mengoptimalkan potensi ekonomi digital jika terpilih sebagai presiden. Menurutnya, salah satu upaya yang akan dilakukan adalah mengatur platform yang berkaitan dengan ekonomi digital, termasuk TikTok Shop.
Dalam pidatonya pada acara US-Indonesia Investment Summit 2023 di Hotel Mandarin Oriental, Ganjar mengatakan pernah mendengar keluhan dari anak muda yang menjadi penjual di TikTok Shop. Ia merasa ditutupnya TikTok shop membuat ia tidak bisa berjualan lagi.
Menurutnya, di satu sisi memang kehadiran TikTok Shop atau platform ekonomi digital lainnya mengakibatkan tutupnya pasar tradisional. Namun, platform ini juga memberikan peluang baru bagi masyarakat untuk bekerja dari rumah.
"Seorang muda menyampaikan ke saya, anak muda perempuan. Kenapa kami tidak bisa jualan di TikTok Shop. Pasar tradisional kami mati satu sisi, sisi lainnya adalah opportunity pekerjaan baru kami bisa bekerja dari rumah," ujar Ganjar usai acara US-Indonesia Investment Summit 2023 di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023.
Ia mengatakan ditutupnya TikTok Shop sebenarnya bukan akhir dari transformasi ekonomi digital. Menurutnya, transformasi ini akan terus berlanjut. "Transformasi ini belum tuntas tapi dalam waktu yang bersamaan, kemudian terjadi situasi itu," ucap dia.
Ia menegaskan jika ia terpilih menjadi presiden, pihaknya akan mengatur berbagai platform ekonomi digital agar lebih tertata dan dapat berdampak pada perkembangan ekonomi di Indonesia.
"Pertanyaannya adalah bagaimana kita mengatur dan mengkompromikan ini. Dunia digital mendorong kita semuanya untuk menyaiapkan itu dengan baik," kata dia.
Di sisi lain, ia melihat bahwa ekonomi digital memiliki potensi yang tinggi untuk mengembangkan perekonomian Indonesia. "Kalau kita lihat dari sisi growth reveneu-nya itu dari 2019 ke 2021 lumayan meningkat," ucap dia.
Ia mengatakan potensi ekonomi digital yang besar juga dipengaruhi oleh ekosistem digital dan juga talenta anak muda Indonesia yang memiliki minat besar di bidang itu. "Kira kira mereka juga punya waktu yang cukup banyak untuk bisa mengakses itu kurang lebih 8,5 jam mereka akses itu. Maka kebutuhan kita bagaimana infrastruktur itu mesti disiapkan," kata dia.
Pilihan Editor: Targetkan Transisi Energi Capai 31,8 Persen di 2034, Ganjar: Butuh Rp 1.300 Triliun