TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menyebutkan ada tiga utama dari pelaksanaan ibadah haji tahun 2023 ini yang harus dievaluasi.
"Pertama yang jadi catatan tebal kami kejadian di Muzdalifah akibat pihak penyedia angkutan transportasi terlambat datang menjemput jamaah," kata Gus Yaqut di sela pembukaan acara Simposiun Haji Nasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin, 23 Oktober 2023.
Keterlambatan kedatangan angkutan transportasi itu membuat ribuan jemaah haji yang hendak menuju Mina pada Juni 2023 lalu terlantar. Padahal saat itu begitu panas dan para jemaah haji hanya bisa duduk di tepian jalan.
Adapun catatan kedua, kata Yaqut, keterlambatan datangnya konsumsi bagi jemaah haji di Mina. Saat itu layanan konsumsi jemaah haji saat tiba di Mina tidak terdistribusi dengan baik dan lancar padahal mereka telah lama menunggu di tenda-tenda.
"Catatan tebal ketiga, terutama karena banyaknya jemaah yang wafat," kata Yaqut.
Jumlah jemaah haji yang meninggal dunia disebut mencapai 775 orang berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag). Di mana jemaah haji Indonesia terbanyak meninggal dunia di Mekkah sebanyak 584 orang, lalu di Madinah 94 orang, Mina 66 orang, Arafah 17 orang, dan Jeddah 14 orang.
Selain banyaknya jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci tahun ini, Yaqut mengatakan Kemenag masih melakukan pencarian jemaah haji yang diduga masih hilang. Yaqut menuturkan jemaah haji yang dilaporkan hilang belum kembali di antaranya berasal dari Sukabumi Jawa Barat.
"Untuk jemaah yang statusnya dilaporkan masih hilang kami terus mencari, kami terus mendapatkan laporan secara berkala untuk mengetahui keadaan jemaah yang hilang itu," kata Yaqut.
Semua catatan tebal pelaksanaan haji 2023 ini, kata Yaqut, akan menjadi evaluasi untuk pelaksanaan ibadah haji 2024 nanti yang dinilai lebih menantang.
"Ibadah haji 2024 mungkin lebih menantang karena Indonesia mendapat tambahan kuota 20 ribu jemaah dari kerajaan Arab Saudi, jadi semua catatan tahun ini harus diperbaiki," tutur Yaqut.
Pilihan Editor: Deretan Permasalahan yang Dialami Jemaah Haji Indonesia 2023