TEMPO.CO, Jakarta - Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hati ini akan fluktuatif dan mendekati area supply di level 6.930-6.990. Apa saja empat saham yang disoroti dalam perdagangan hari ini?
"Indeks kemarin menguat dan tutup sedikit diatas 6.930," kata Analis Teknikal Senior Samuel Sekuritas, M. Alfatih, dalam keterangan resminya pada Rabu, 18 Oktober 2023. "Penguatan lanjutan sangat tergantung kemampuan indeks melampaui area supply 6.930-6.990."
Alfatih menyebut, pelemahan di bawah level 6.920 akan memperbesar sentimen bearish kembali. Dia lantas menyoroti empat saham, yaitu ADMR, MEDC, UNVR, dan ARTO.
Saham pertama adalah dari PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). Alfatih mengatakan harga saham Adaro kemarin menguat dari support pola upchannel.
"Kemungkinan penguatan akan berlanjut ke arah 1.280-1.315. Batas risiko kurang dari 1185," ujar Alfatih.
Kedua adalah saham emiten yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Harga MEDC kemarin terkoreksi dalam pola konsolidasi, setelah breaks out pola downchannel sejak Juli 2023.
"Potensi kenaikan ke 1.560-1.605. Batas risiko kurang dari 1.480," tutur Wakil Presiden Samuel Sekuritas ini.
Saham ketiga adalah milik PT Unilever Indonesia Tbk dengan kode UNVR. Menurut Alfatih, harga saham ini kemarin menguat dengan volume, sehingga kemungkinan akan memulai pola kenaikan, setelah konsolidasi sejak Agustus 2023.
"Potensi kenaikan ke 3.890-3.970. Batas risiko kurang dari 3.770," beber Alfatih.
Terakhir adalah saham berkode ARTO milik PT Bank Jago Tbk. Alfatih menyebut, harga ARTO dalam dua hari terakhir mencoba menguat.
"Namun kemarin terjadi tekanan jual intraday, sehingga membentuk pola doji candlestick di area supply," tutur Alfatih.
Dia memperkirakan, harga ARTO akan kembali melemah ke arah 1.740-1.630. Kenaikan di atas 1.900 dapat mengurangi sentimen bearish.
Pilihan Editor: Analis Prediksi IHSG Berpotensi Menguat Terbatas Jelang Rilis Suku Bunga BI
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.