TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kemenko Perekonomian kompak optimistis dengan ekonomi Indonesia di tengah kondisi geopolitik, seperti konflik antara Israel dan Hamas.
"Kita tentu harus optimistis ya untuk bisa mencapai itu (Indonesia Emas 2045)," kata Plt. Sekretaris Kementerian PPN/Bappenas Taufik Hanafi saat ditemui usai acara HSBC Summit di Jakarta pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Oleh karena itu, lanjut Taufik, Kementerian PPN/Bappenas merumuskan Indonesia Emas 2045 termasuk sasarannya. Selain itu, dalam pelaksanaannya kementerian ini akan melakukan evaluasi dan monitoring secara reguler.
"Tentu ke depan tantangan-tantangannya tidak kecil. Unprecedented challenge (tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya) juga besar dan tidak hanya dialami Indonesia, tapi banyak negara juga mengalaminya," ujar Taufik.
Sementara itu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia adalah salah satu regional di kawasan ASEAN yang tetap stabil. Stabilitas ini menurut dia terjaga dalam 20 tahun terakhir.
"Jadi walaupun Ukraina dan yang lain (Israel-Hamas berkonflik), Indonesia optimistis karena stability (stabilitas) terus bergeser epicentrumnya ke Indo-Pasifik atau ke ASEAN," kata Airlangga saat ditemui secara terpisah dalam HSBC Summit 2023.
Konflik antara Israel dengan kelompok Hamas Palestina masih berlangsung hingga kini. Dilansir dari Antara, warga Palestina yang tewas dalam insiden ini bertambah menjadi 1.078 orang. Adapun korban luka mencapai lebih dari 5.314 orang.
Sementara korban jiwa di pihak Israel pascaserangan Hamas di kota-kota dekat Jalur Gaza melebihi 1.000 orang. Namun jumlah itu belum dikonfirmasi oleh para pejabat di Tel Aviv. Otoritas setempat sebelumnya menyebut ada 900 orang yang meninggal dan 2.806 orang terluka.
AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA
Pilihan Editor: Biaya Logistik Nasional 14,29 Persen dari PDB, Sesmenko Perekonomian Beberkan Target pada 2045