TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau PT Pelindo Arif Suhartono merespons Pelaksana Tugas Menteri atau Plt Pertanian Arief Prasetyo Adi yang meminta waktu pembongkaran kapal yang mengangkut beras impor dipercepat.
Arif Suhartono mengatakan bahwa soal bongkar muat yang dilakukan PT Pelindo itu adalah memindahkan dari atas kapal ke bawah.
Baca Juga:
Namun, menurut Arif Suhartono pembongkaran juga tergantung dengan waktu beroperasinya tempat penyimpanan di gudang. “Maka dari itu kami juga siap bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan juga Perum Bulog, untuk memastikan bahwa yang namanya gudang juga harus beroperasi 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu,” ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Sehingga, kata Arif, komunikasi yang baik antara perseroannya dengan pihak terkait harus dilakukan. Namun, yang penting adalah PT Pelindo selalu beroperasi 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu. Dia juga meminta agar gudang beroperasi dengan waktu serupa.
“Kira-kira begitu. Mestinya (bisa lebih cepat) seperti itu kan kadang-kadang Pelindo beroperasi mungkin gudang ada tutupnya jadi harus bareng,” tutur Arif Suharton.
Sebelumnya, Plt Pertanian Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa untuk 270 ton beras sekali shipment atau pengapalan itu bongkatnya membutuhkan waktu hingga 6 hari. Jadi, dia mengatakan sudah meminta ke Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Direktur Utama PT Pelindo untuk siapkan ekstra waktu dalam membongkar kapal secepatnya.
“Sehingga unload kapal itu secepatnya akan 8 port yang ada di Indonesia mulai dari atas bawah semua sampai ke Indonesia timur,” tutur Arief Prasetyo Adi yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, kemarin di kantornya.
Arief Prasetyo Adi juga mengungkapkan pemerintah telah sepakat menambah lagi beras impor sebanyak 1,5 juta ton. Pembukaan kembali keran impor beras dilakukan mengingat produksi beras di dalam negeri turun akibat fenomena kekeringan El Nino.
Dia mengatakan keputusan impor beras tambahan ini sudah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Izin impor beras ini, kata dia, juga sudah dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. "Penambahan 1,5 juta ton berapapun yang bisa masuk untuk mem-backup lebih baik," kata Arief.
MOH KHORY ALFARIZI | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Sejumlah PR Jokowi untuk Plt Mentan: Percepat Kedatangan Beras Impor hingga Jamin Ketersediaan Pupuk