TEMPO.CO, Jakarta - Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah menguat tipis pada penutupan perdagangan besok, Senin, 9 Oktober 2023. Pada akhir pekan lalu, ia sempat memperkirakan nilai tukar rupiah besok akan melemah di kisaran Rp 15.600 hingga Rp 15.650 per dolar AS.
“Ada perubahan analisa karena di Sabtu pagi, indeks dolar AS itu sempat menuju di kisaran 106 poin 800, tapi turun di 105 poin 775. Artinya apa? ini kemungkinan besar rupiah akan kembali mengalami penguatan tapi tidak begitu signifikan,” ujar Ibrahim ketika dihubungi Tempo, Minggu, 8 Oktober 2023.
Hal ini, menurut Ibrahim, dikarenakan data tenaga kerja Amerika Serikat di bulan September ternyata tidak sesuai dengan prediksi, di mana mengalami mengalami kenaikan yang cukup signifikan. “Ini yang cukup luar biasa sehingga kemungkinan mata uang rupiah kemungkinan besar dibuka melemah tapi pada penutupan pasar sedikit mengalami penguatan tipis,” katanya.
Penguatan nilai tukar rupiah ini juga didorong oleh faktor dalam negeri, di mana kondisi perekonomian domestik masih dinilai cukup bagus. “Kemudian Bank Indonesia juga melakukan intervensi yang cukup agresif, bisa keliatan dari cadangan devisa yang turun. Tapi turunnya cadangan devisa itu tidak terlalu besar, sehingga dapat dikatakan masih cukup bagus untuk tiga bulan ke depan,” ujar Ibrahim.
Intervensi Bank Indonesia di pasar Domestic Non Deliverable Forward