TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menceritakan soal bagaimana pengalamannya mengelola Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk sangat besar.
"Ini negara besar, dari Sabang sampai Merauke, sangat luas jangan dibandingkan dengan negara kecil yang mengelolanya jauh lebih mudah.... Bapak Ibu bisa membayangkan, betapa sangat rumitnya mengelola negara ini," kata Jokowi.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menyampaikan arahan dalam Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 7 Oktober 2023.
Dengan kondisi geografis di Tanah Air yang memiliki sekitar 17 ribu pulau, menurut dia, telah memberikan tantangan tersendiri bagi pemimpin nasional di masa depan.
Untuk itu, kata Jokowi, pemerintah harus hadir memfasilitasi ragam kebutuhan infrastruktur publik, seperti listrik, sekolah, puskesmas, rumah sakit, pelabuhan, bandara hingga kebutuhan bahan bakar minyak secara merata dan berkeadilan di setiap pulau.
Dalam kesempatan itu, Jokowi pun menekankan bahwa kepemimpinan nasional dalam periode 2024, 2029, dan 2034 yang akan datang sangat krusial dan menjadi kunci bagi lompatan Indonesia menjadi negara maju.
"Kepemimpinan ke depan itu sangat menentukan sekali, 2024, 2029, dan 2034, itu sangat-sangat menjadi krusial dan kunci negara ini bisa melompat maju atau tidak," tuturnya.
Berdiri di hadapan sekitar 16 ribu Relawan Alap-Alap, Jokowi juga membeberkan figur pemimpin yang ideal bagi Indonesia adalah orang yang bernyali besar dan mau bekerja keras untuk rakyat. Selain itu, pemimpin tersebut harus berani menyelesaikan persoalan bangsa, serta berani mengambil risiko menghadapi tantangan global.
"Tidak perlu saya sampaikan, tapi Bapak Ibu, semuanya sudah ngerti dan sudah tahu. Karena ini adalah negara demokrasi, kedaulatan itu ada di tangan rakyat," ucap Jokowi.
Pada akhir arahannya, Jokowi meminta seluruh relawan untuk menatap masa depan bangsa Indonesia lebih optimistis dalam menggapai target sebagai negara maju. Apalagi berdasar hitung-hitungan dari lembaga dunia seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia diprediksi akan masuk jadi negara maju itu kurang lebih 20 atau 25 tahun yang akan datang.
ANTARA
Pilihan Editor: Luhut Disebut-sebut Dilarikan ke RS di Singapura, Jubir Beberkan Faktanya