Bobby Nasution mengharapkan dukungan masyarakat agar pembangunan overpass selesai tepat waktu dan meminta maaf jika selama pengerjaan proyek menimbulkan kemacetan.
"Mulai sekarang, kita harus bisa menyelesaikan masalah klasik seperti banjir dan kemacetan. Saya mengharapkan dukungan masyarakat agar pembangunan overpass ini segera selesai," harap Bobby.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kota Medan Topan Obaja Putra Ginting menambahkan, overpass merupakan jembatan di atas jalan yang dibangun tidak sebidang tanah atau melayang. Tujuannya untuk memecah arus lalu lintas, mengurangi volume kendaraan dan digunakan sebagai area drop off penumpang kereta api. Bagian bawah overpass menjadi pedestrian yang terintegrasi dengan rencana pembangunan Bus Rapid Transit (BRT).
"Rencananya dibangun dalam 15 bulan. Panjangnya 231 dan lebar 12,5 meter. Nantinya, overpass hanya bisa meneruskan ke arah selatan menuju pasar ikan lama," kata Topan.
Sepekan lalu, Pemkot Medan juga memulai pembangunan underpass Jalan HM Yamin di Kecamatan Medan Timur. Terowongan bawah tanah pertama ini, dibangun dengan APBD Kota Medan sebesar Rp 170,65 miliar dengan skema tahun jamak atau multiyears.
Underpass HM Yamin dibangun di simpang Jalan Jawa-Jalan Gaharu sepanjang 426 meter dan lebar 10 meter. Panjang terowongan (tunnel) 26 meter ditargetkan selesai dalam 15 bulan. Bakal ada fasilitas pendukung, seperti rumah genset, pompa, reservoir untuk menampung air hujan supaya tidak menggenang dan jalur pedestrian.
"Pembangunan underpass HM Yamin untuk mengurai macet, khususnya di kawasan Kota Lama Kesawan. Nantinya, Kota Medan punya dua underpass, satu di kawasan Titikuning," kata Topan.
Pilihan Editor: Menteri Teten dan Ketua KPPU Bahas Pentingnya UU Pasar Digital