TEMPO.CO, Jakarta - Harga beras rata-rata nasional di Indonesia terus mengalami kenaikan. Per Rabu, 4 Oktober 2023 kemarin, Panel Harga Badan Pangan Nasional mencatat rerata harga komoditas pangan utama itu masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sejak Maret 2023 lalu.
Salah satu contohnya adalah harga beras premium rata-rata nasional di pedagang eceran yang terpantau berada di angka Rp 15.110 per kilogram. Harga ini naik 1,61 persen dari pekan lalu, Rabu, 27 September 2023.
Untuk menyiasati hal itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyarankan masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan pokok non beras, seperti ubi dan sorgum. Kuncinya, menurut dia, selain menjaga stok beras dalam negeri, diversifikasi pangan juga diperlukan, sehingga masyarakat tidak hanya akan mengandalkan beras sebagai makanan pokok.
“Jadi ada papeda, sagu, jagung, talas, yam, itu semua enak-enak itu. Ada ubi jalar, sorgum, sukun, banyak sekali yang bisa menjadi bahan pokok dan itu sehat,” kata Tito saat ditemui pada Selasa, 3 Oktober 2023 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta.
Pernyataan Tito ini langsung menuai berbagai reaksi dari masyarakat Indonesia di media sosial. Meski begitu, ini bukan imbauan tentang krisis pangan pertama yang menjadi kontroversi di Tanah Air. Sebelumnya, beberapa pejabat juga sempat memberikan himbauan dan saran yang nyeleneh untuk permasalahan ini.
1. Himbauan Tak Makan Nasi Setiap Hari Jumat