Saran pejabat tentang pangan yang sempat menuai kontroversi selanjutnya adalah ketika Puan Maharani meminta agar masyarakat tidak terlalu banyak makan. Hal tersebut terjadi pada 2019 saat Puan masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Kejadian tersebut berawal dari Gubernur Bali saat itu, Made Mangku Pastika yang meminta Puan untuk menambah alokasi raskin di Bali. “Tadi saya sudah berkonsultasi dengan DPRD Bali dan Bappeda Bali untuk menambah kuota raskin di Bali karena, dari data yang dikeluarkan oleh BPS Bali, jumlah orang miskin naik dari 4,7 persen menjadi 5,2 persen,” ujar Pastika, saat itu.
Puan yang hadir dalam acara itu pun menjawab permintaan Pastika dengan berseloroh. Ia meminta rakyat miskin untuk diet dan tidak makan terlalu banyak. “Jangan banyak-banyak makanlah, diet sedikit tidak apa-apa,” kata Puan, berseloroh.
5. Mentan Yasin Limpo Juga Sarankan Makan Sagu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga pernah menyarankan masyarakat memotong pohon sagu untuk dimakan. Hal ini disampaikannya terkait ancaman krisis pangan. "Sekrisis apapun Kementan itu sudah ada program. Kalau beras, jagung, kalau memang harganya tidak bersahabat, potong semua pohon sagu yang ada," ucapnya dalam acara Kegiatan Pembekalan Penyuluhan Pertanian Nasional di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Oktober 2022.
Indonesia, kata Yasin, masih memiliki 5 juta hektare lahan pertanian sagu. Jika pohon sagu dipotong dari total 1 juta hektare, kata Syahrul, stoknya sudah bisa bertahan untuk satu hingga dua tahun ke depan. "Makan sagu aja. Kita kompak-kompak saja," ujarnya.
Dua tahun sebelumnya, Yasin Limpo juga mengupayakan diversifikasi pangan sebagai salah satu program peningkatan ketersediaan pangan. Yasin Limpo kala itu mengatakan bahwa program ini sebagai Cara Bertindak (CB) 2.
Program Cara Bertindak 2 ini mencakup beberapa hal. Mulai dari diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal yang fokus pada komoditas pangan lokal tertentu, pemanfaatan pangan lokal secara massif, hingga pemanfaatan lahan pekarangan.
“Kami kampanyekan gerakan diversifikasi pangan lokal. Kita nyatakan diversifikasi pangan lokal adalah kekayaan dan budaya bangsa. Bukan hanya beras yang kita miliki, tapi yang kita miliki berbagai pangan lainnya. Ada ubi-ubian, jagung, sorgum, sagu, kentang, labu, dan lainnya,” ujar Mentan Syahrul dalam kampanye Gerakan Diversifikasi Pangan di Jakarta, Minggu 28 Juli 2020 lalu.
RADEN PUTRI
Pilihan editor: Terpopuler: Sri Mulyani Sampaikan Perintah Jokowi, Tito Karnavian Bilang Ubi dan Syahrul Yasin Limpo Sebut Sagu