TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan milik Pontjo Sutowo, PT Indobuildco, tengah berpolemik dengan pemerintah terkait sengketa lahan di tanah Eks HGB No. 26/Gelora dan HGB No. 27/Gelora, tempat berdirinya Hotel Sultan. Perusahaan tersebut diminta mengosongkan Hotel Sultan karena akan dilakukan revitalisasi Kawasan Gelora Bung Karno oleh Kementerian Sekretaris Negara selaku pemilik Hak Pengelolaan Atas Tanah (HPL).
Namun, hingga batas waktu pada Jumat pekan lalu, 29 September 2023 sampai pukul 24.00 WIB, tidak ada pengosongan lahan. Padahal, HGB bangunan tersebut sudah dinyatakan habis sejak 3 Maret 2023 dan 3 April 2023, sehingga pengelolaan lahannya telah kembali ke Kemensesneg cq Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK).
Lantas, siapa sebenarnya profil Pontjo Sutowo yang berpolemik dengan pemerintah di kasus Hotel Sultan? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Profil Pontjo Sutowo
Pontjo Sutowo adalah seorang pengusaha yang lahir pada 17 Agustus 1950 di Palembang, Sumatera Selatan. Saat ini, dia merupakan Direktur Utama dari PT Indobuildco yang mengelola Hotel Sultan di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Pontjo memiliki nama lahir Pontjo Nugro Susilo. Dikutip dari memoar 'Pontjo Sutowo: Pengusaha yang Terpanggil' dijelaskan ia adalah anak keempat dari tujuh bersaudara dari pasangan Ibnu Sutowo dan Zaleha. Ayahnya adalah seorang dokter tamatan Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) Surabaya di Martapura dan ibunya adalah guru tamatan MULO Palembang.
Pontjo tinggal di Palembang sampai berusia enam tahun, ketika ayahnya masih menjadi tentara dan menjabat sebagai Panglima Teritorium Dua, sekarang Kodam Sriwijaya. Saat itu, dia sempat menempuh pendidikan di tanah kelahirannya, tepatnya di Sekolah Rakyat (SR) Santo Xaverius.
Pada 1956, dia dan keluarganya pindah ke Jakarta untuk mengikuti sang ayah yang ditempatkan sebagai Staf Umum Angkatan Darat. Pontjo lalu melanjutkan pendidikannya di Perguruan Cikini hingga SMA. Saat itu, dia merupakan adik kelas Megawati Soekarnoputri.
Dia menempuh pendidikan menengah atasnya di SMA Katolik Pangudi Luhur. Setelah itu, dia melanjutkan studinya di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Mesin. Kala itu Pontjo tidak menyelesaikan pendidikannya karena alasan kesehatan. Setelah itu, dia memilih pindah dan melanjutkan studinya di Universitas Trisakti pada Fakultas Teknik.
Selanjutnya: Pada Januari 1970, Pontjo memutuskan untuk ...