TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyinggung soal rencana melanjutkan proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya. Menurutnya, rencana itu sudah dibahas dengan pemerintah.
"Sudah ada (rencana diperpanjang ke Surabaya). Sudah ada perbincangan serius dengan pemerintah," ujar Dwiyana pada Hub Space X KAI Expo 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat, 29 September 2023.
Dwiyana juga membocorkan peluang Cina untuk berinvestasi kembali di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya ini. Menurut dia, Perdana Menteri (PM) Cina Li Qiang juga sudah berminat untuk kembali terlibat dalam proyek ini. "Termasuk investor Cina, PM Cina juga berminat," ujar Dwiyana.
Ia berpendapat, jika jalur kereta cepat ini semakin diperpanjang akan berdampak sangat baik bagi masyarakat. "Artinya di semua investasi kereta api, semakin jauh semakin baik. Skala ekonominya akan semakin baik. Hukumnya begitu," tuturnya.
Meski begitu, ketika disinggung tentang rencana rute kereta cepat Jakarta-Surabaya, Dwiyana tidak mau berkomentar banyak. Pasalnya, hal tersebut hingga kini masih dalam proses kajian. "Kertajati, Solo Jogja sampai Surabaya. Tapi ini sedang dalam proses studi," ujar Dwiyana.
Yang pasti, kata dia, pemerintah memiliki strategi mengenai hal itu. Nantinya, rute yang ditentukan memang sudah terbukti efektif berdasarkan studi yang dilakukan. Ia juga urung berkomentar mengenai kapan waktu dimulainya proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. "Tanya pemerintah, deh," kata Dwiyana.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali menyinggung soal rencana melanjutkan proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya.
Luhut mengatakan, berkali-kali dirinya menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta agar dilakukan studi yang melanjutkan rute kereta cepat menuju ke Surabaya.
Cina juga dipertimbangkan untuk kembali terlibat dalam kerja sama proyek kereta cepat Jakarta - Surabaya itu karena memiliki pengalaman menggarap proyek kereta cepat sepanjang 41 kilometer.
YOHANES MAHARSO JOHARSOYO | MOH. KHORY ALFARIZI
PIlihan Editor: Dirut KCIC: Pramugari Kereta Cepat Whoosh Tidak Wajib Bisa Bahasa Mandarin