- Pemerintah Tawarkan Proyek IKN ke Investor Cina, Ekonom: Uji Kelayakan Harus Dilakukan Hati-hati
Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menanggapi langkah pemerintah menawarkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) ke investor Cina. Bhima mengatakan pemerintah harus berhati-hati dalam berinvestasi dengan Cina, apalagi untuk investasi pada proyek sebesar IKN.
Bhima mengingatkan pemerintah untuk berkaca pada masalah yang terjadi pada investasi sebelumnya, seperti dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. "Kalau masalah tenaga kerja, lingkungan, dan penjaminan tadinya B2B (business to business) menjadi penjaminan APBN terjadi ke IKN yang nilai investasinya berkali lipat dari kereta cepat, tentu bisa menimbulkan masalah di kemudian hari," kata Bhima kepada Tempo, Kamis, 28 September 2023. "Jadi, uji kelayakannya harus dilakukan hati-hati."
Lebih lanjut, Bhima mengingatkan pemerintah untuk tidak menjadikan APBN sebagai jaminan. Termasuk tidak menjadikan badan usaha milik negara (BUMN) sebagai penjaminan investasi di IKN. Sebab, kata Bhima, pertaruhannya akan sangat besar.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
- Belajar dari Proyek Bermasalah, Pembangunan LRT Bali Diminta Perhatikan 4 Hal
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menanggapi rencana pembangunan proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) di Bali. Menurut dia, belajar dari proyek infrastruktur yang bermasalah, pembangunan LRT Bali harus memperhatikan empat hal.
“Pertama, studi kelayakan termasuk potensi internal rate of return atau IRR (analisis keuangan untuk memperkirakan potensi keuntungan investasi) dilakukan secara rasional dan hati hati,” ujar Bhima saat dihubungi pada Rabu, 27 September 2023.
Selanjutnya kedua, kata Bhima, rencana pembangunan LRT Bali harus terintegrasi dengan baik. Ketiga, perlu komunikasi intens dengan kelompok pariwisata lokal khususnya pelaku jasa transportasi bandara, sehingga bisa saling melengkapi tidak membunuh jasa transport lokal.
“Keempat, penerapan tarif tiket yang wajar terutama setelah masa uji coba,” tutur Bhima.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Pilihan Editor: Syahrul Yasin Limpo Terjerat Kasus Korupsi, Ini Profil dan Perjalanan Karirnya