TEMPO.CO, Jakarta - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menggunakan teknologi sistem kendali kereta terbaru yakni Chinese Train Control System (CTSC) level 3. Sistem yang dikeluarkan oleh China Railway Signal & Communication (CRSC) ini sebelumnya telah diaplikasikan pada kereta cepat di Cina lebih dari 40 ribu kilometer.
Adapun CTCS 3 ini adalah teknologi terbaru Cina yang digunakan untuk diimplementasikan pada kereta cepat Indonesia dengan jalur yang membentang sepanjang 142,3 kilometer. Hal tersebut disampaikan oleh Deputy Chief Engineer proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dari CRSC, Liu Jieping, pada Selasa, 26 September 2023.
Dalam media visit KCJB kemarin, Liu Jieping, menyebutkan bahwa teknologi sistem kendali kereta pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu merupakan yang pertama digunakan di luar Cina. "Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini merupakan projek kereta api cepat pertama yang seluruh sistem faktor dan semua rantai industri yang diimplementasikan di luar Cina," tuturnya.
Adapun sistem yang dipakai untuk proyek KCJB dari CRSC yakni CTSC level 3 yang merupakan set komplit otomatis dan diklaim bakal semakin meningkatkan aspek keamanan, kualitas pelayanan, dan efisiensi dari operasional kerta bernama Whoosh tersebut.
Lebih jauh, Liu juga mengatakan sejauh ini tidak ada tantangan dalam mengaplikasikan sistem CTSC 3 untuk KCJB di Indonesia. CRSC juga akan selalu mendampingi staf lokal untuk bisa mengoperasikan sistem dari Cina ini.
CRSC pun bekerja sama dengan perusahaan teknologi Huawei dalam aplikasi sistem jaringan komunikasi meliputi transmisi nirkabel dan data network dan memberikan teknologi yang solid serta realibilitas tinggi untuk teknologi KCJB ini.
Sebagai perusahaan provider teknologi produk dan servis di bidang perkeretapian, Liu menilai Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebagai langkah nyata Indonesia masuk ke era kereta cepat dan melambangkan simbolis persahabatan Indonesia dan Cina.
"Kami sangat terhormat bisa menyaksikan dan berpartisipasi dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan CRSC pastinya akan terus bekerjasama di bidang infrastruktur dan juga produksi antara dua negara ini," kata Liu.
ANTARA
Pilihan Editor: Terkini: Nasib Argo Parahyangan Berhadapan Kereta Cepat, Warga Rempang Digeser ke Tanjung Banon