TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi atau Kemenko Marves mengungkapkan progres pendanaan transisi energi melalui Just Energy Transition Partnership (JETP). Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Rachmat Kaimuddin mengatakan pemerintah optimis rancangan Comperhensive Investment and Policy Plan bakal rampung pada Oktober mendatang.
"Iya jadi rencana kita untuk investment plan itu kita coba finalisasi, harapannya selesai Oktober. Rencananya begitu," kata Rachmat saat ditemui Tempo di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat pada Selasa, 26 September 2023.
Seperti diketahui, kesepakatan JETP dibahas saat gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November lalu. Saat itu, dana yang disepakati mencapai US$ 20 miliar. Kemudian JETP memutuskan untuk menambah pendanaan menjadi US$ 21,7 miliar.
Hingga saat ini, dana transisi energi itu tersebut tak kunjung cair. Rachmat mengaku sudah bertemu dengan pihak JETP di New York, Amerika Serikat. Dia mengungkapkan kebutuhan Indonesia untuk melakukan transisi energi jauh melebihi US$ 21,7 miliar.
"Tapi it's ok, enggak apa-apa yang penting bisa maju terus. Membuat omongan saja kan enggak mengurangi emisi," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah sudah menyiapkan berbagai program dari pendanaan JETP. Dia mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan program pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangunan pembangkit baru berbasis energi terbarukan.
"Dari Indonesia semua persiapan-persiapan untuk 20 miliar dolar itu sudah siap. Nah, ini uangnya tinggal dari mereka," kata Luhut saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Sabtu, 24 Juni 2023.
RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan editor: Program Dana Hibah Transisi Energi JETP, IESR dan Ford Foundation Serukan Prinsip Keadilan