TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Ford Foundation menyerukan tentang pentingnya mengedepankan prinsip keadilan dalam upaya transisi energi di Indonesia. Khususnya pada program pendanaan transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP).
IESR dan Ford Foundation menilai pendanaan JETP yang dijanjikan tidak cukup untuk menutupi biaya seluruh proses transisi energi. Sebaliknya, dana ini berfungsi sebagai pendanaan awal untuk mengkatalisasi dan memobilisasi sumber pendanaan lainnya. Hal itu menyoroti hasil dan rekomendasi dari The JETP Convening, Exchange and Learning from South Africa, Indonesia, and Vietnam yang diselenggarakan pada 25-28 Juni 2023 lalu di Jakarta.
Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa menjelaskan pendanaan awal JETP memiliki batasan waktu, maka penting untuk menetapkan pencapaian dan proyek yang masuk akal, serta dapat dicapai dalam jangka waktu yang disepakati dan mengembangkan strategi untuk memanfaatkan sumber pendanaan lain.
“Untuk menutupi biaya untuk mencapai target tahun 2030,” ujar Fabby lewat keterangan tertulis dikutip Rabu, 20 September 2023.
JETP merupakan mekanisme pembiayaan inovatif dengan tujuan mempercepat transisi energi yang dipimpin negara dari bahan bakar fosil, termasuk batu bara, ke sumber energi terbarukan. Pendanaan ini pada dasarnya menghubungkan paket keuangan dari pembiayaan konsesi (pinjaman lunak) dan hibah dari negara-negara donor, dengan inisiatif transisi energi di negara-negara Selatan.
Selanjutnya: Menurut Fabby, instrumen pembiayaan, seperti pinjaman lunak....