Menurutnya, tujuan yang sangat penting dari perdagangan karbon di Indonesia yaitu memberikan nilai ekonomi atas unit karbon yang dihasilkan guna tercapainya target NDC (Nationally Determined Contributions).
Dalam mempersiapkan perdagangan karbon di Bursa Karbon, OJK bersama Kementerian dan Lembaga terkait telah melakukan sosialisasi dengan mengadakan seminar nasional terkait pengurangan emisi gas rumah kaca dan peluang perdagangan karbon di lima kota yaitu Kota Surabaya, Balikpapan, Makasar, Medan dan puncak dari rangkaian seminar diadakan di Kota Jambi.
Untuk mendorong lancarnya perdagangan perdana unit karbon di Bursa Karbon, terdapat 99 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara, yang berpotensi ikut perdagangan karbon tahun ini. Jumlah ini setara dengan 86 persen dari total PLTU Batu Bara yang beroperasi di Indonesia.
Selain dari subsektor pembangkit tenaga listrik, perdagangan karbon di Indonesia kedepan juga akan diramaikan oleh sektor lain, seperti sektor kehutanan, pertanian, limbah, migas, industri umum, hingga sektor kelautan.
Pilihan editor: OJK Sebut Penerapan Bursa Karbon RI Jauh Lebih Cepat Dibanding Negara Tetangga