TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang mencatat bahwa penutupan kawasan Gunung Bromo di Jawa Timur akibat kebakaran hutan dan lahan beberapa waktu lalu tidak mengganggu kunjungan wisata di Kota Malang.
Ketua PHRI Kota Batu Agoes Basoeki mengatakan bahwa kunjungan wisatawan ke Kota Malang selama masa penutupan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tersebut, banyak diarahkan untuk wisata perkotaan.
"Tidak seberapa berpengaruh (penutupan Bromo). Karena dari pihak travel bisa menghandel, bisa mengalihkan tujuan wisata wisatawan," kata Agoes, di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu 23 September 2023.
Agoes menjelaskan, wisatawan yang saat itu memiliki rencana untuk berkunjung ke Gunung Bromo pada 6-18 September 2023 tersebut, banyak diarahkan ke sejumlah destinasi wisata lain yang ada di wilayah Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Menurut dia, wisatawan tersebut diarahkan ke berbagai destinasi wisata di wilayah Kota Malang seperti kawasan Kayutangan Heritage, Kota Batu dan Candi Singosari serta Candi Badut yang berada di wilayah Kabupaten Malang.
"Kita arahkan ke wisata perkotaan dan ke Kota Batu. Tapi memang akhirnya mereka juga tertarik untuk berwisata ke kawasan Kayutangan, Candi Singosari, Candi Badut dan lainnya," ujarnya.
Okupansi hotel Malang 70 persen untuk hari normal