Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Apa Itu Dividen dan Cara Menghitungnya

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Salah satu hal yang paling dinantikan oleh para pemegang saham adalah pembagian dividen. Berikut informasi cara menghitungnya. Foto: Canva
Salah satu hal yang paling dinantikan oleh para pemegang saham adalah pembagian dividen. Berikut informasi cara menghitungnya. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIstilah dividen seringkali digunakan dalam konteks investasi saham. dividen digunakan sebagai tanda terima kasih dari perusahaan kepada pemegang saham yang telah menginvestasikan sebagian modal mereka untuk mendukung aktivitas bisnis perusahaan.

Pembagian dividen menjadi saat yang sangat dinantikan oleh para investor. Pertanyaannya, apa itu dividen? Dan bagaimana cara menghitungnya? Mari simak penjelasan tentang pengertian dan cara menghitung dividen selengkapnya.

Pengertian Dividen

Dividen adalah pembagian hasil laba kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang mereka miliki. Secara sederhana, dividen adalah pengembalian yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk saham atau uang tunai.

Menurut sikapiuangmu.ojk.go.id, dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang akan dibagi kepada para investor saham. Proses pembagian dividen ini ditentukan dan disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) oleh dewan direksi perusahaan.

Pembagian dividen dapat mengurangi laba yang disimpan dan kas yang tersedia perusahaan, tetapi tetap menjadi fokus utama dalam aktivitas bisnis. Persetujuan pemegang saham melalui hak suara sangat penting dalam pembagian dividen. 

Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), dividen dianggap sebagai komponen penghasilan yang dikenai Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23.

Hal tersebut berarti bahwa penerima dividen dianggap sebagai wajib pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) akan mengenakan pemotongan pajak sebesar 15% dari total dividen. Ada pengecualian bagi individu yang pajaknya bersifat final, seperti bunga dan royalti.

Umumnya, dividen memang berasal dari laba bersih perusahaan. Namun terkadang, perusahaan dapat membagi dividen meskipun tidak mencatat laba yang signifikan, hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi dalam pembagian dividen.

Cara Menghitung Dividen

Langkah pertama dalam menghitung dividen adalah mengumpulkan data yang diperlukan. Data pertama yang diperlukan adalah Dividend Payout Ratio (DPR), yang juga dapat disebut sebagai laba bersih perusahaan per saham. 

DPR adalah indikator yang menunjukkan persentase dari laba bersih yang akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Rumus dasar untuk menghitung dividen adalah:

Dividen = Keuntungan bersih x Dividend Payout Ratio

Keterangan:

  • Dividen: Jumlah dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham.
  • Keuntungan bersih: Laba bersih perusahaan.
  • Dividend Payout Ratio: Persentase dari laba bersih yang akan dibagikan kepada pemegang saham.

Contoh Kasus

Mari simak penjelasan selengkapnya menggunakan contoh kasus penghitungan dividen dalam mata uang Rupiah:

PT Sejahtera Makmur Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan. Perusahaan ini memiliki laba bersih sebesar Rp5.000.000.000 dalam tahun buku terakhir. Selain itu, perusahaan ini memiliki total 4.000.000 lembar saham yang beredar.

Sekarang, mereka ingin menghitung berapa jumlah dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham mereka berdasarkan Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 40%.

Maka, bisa dihitung dividen dengan rumus:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dividen = Keuntungan bersih x dividend Payout Ratio

Keterangan:

  • Keuntungan bersih (laba bersih) = Rp5.000.000.000
  • Dividend Payout Ratio (DPR) = 40% 

Substitusi nilai-nilai ini ke dalam rumus:

dividen = Rp5.000.000.000 x 40% 

dividen = Rp2.000.000.000

Kemudian, untuk menghitung dividen per saham, kita membagi total dividen dengan jumlah lembar saham yang beredar:

Dividen per Saham = Total dividen / Jumlah Saham yang Beredar

Di mana:

Total dividen = Rp 2.000.000.000

Jumlah Saham yang Beredar = 4.000.000 lembar

dividen per Saham = Rp 2.000.000.000 / 4.000.000 lembar

Maka, dividen per Saham = Rp 500 per lembar saham

Jadi, PT Sejahtera Makmur Tbk akan membayarkan dividen sebesar Rp500 per lembar saham kepada para pemegang saham mereka berdasarkan laba bersih perusahaan, Dividend Payout Ratio (DPR) 40%, dan jumlah saham yang beredar sebanyak 4.000.000 lembar.

KAYLA NAJMI IHSANI

Pilihan Editor: Sri Mulyani Teken Aturan Baru Jaminan Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.


Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

2 hari lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.


Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

2 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.


IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

3 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.


Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

4 hari lalu

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat mencoba mesin CS Digital dan mengganti kartu BCA magnetic menjadi kartu BCA berteknologi chip hasil kerja sama dengan Mastercard. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.


Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

5 hari lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.


Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

5 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.