“DPR dalam hal ini telah menyetujui bahwa defisit APBN tahun 2024 adalah sebesar Rp 522,8 triliun atau 2,29 persen dimana pendapatan negara sebesar Rp 2.802,3 triliun, belanja negara Rp 3.325,1 triliun, dan pembiayaan sebesar Rp 522,8 triliun,” tutur Sri Mulyani.
Mantan Direktur Bank Dunia itu juga mengatakan pihaknya terus melihat dan mencatat pandangan baik yang disampaikan. “Baik di dalam panja maupun masing-masing fraksi dalam pandangan mini fraksi hari ini,” tutur Sri Mulyani.
Sebelumnya sembilan fraksi partai di DPR RI periode 2019-2024 yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasional Demokrasi (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyetujui agar RAPBN 2024 bisa dilanjutkan pembahasannya. Perwakilannya juga menyampaikan pendapat mini soal RAPBN itu.
Agenda tersebut diawali dengan pemaparan laporan dan pengesahan hasil panja dan pembacaan naskah RUU APBN 2024. “Laporan panja sudah dibacakan, semua naskah RUU APBN 2024. Dapatkan kita setujui sebagai hasil kesepatakan bersama pemerintah dan Badan Anggaran sebagai kesepakatan tingak satu pembahasan APBN 2024, setuju?” ujar Ketua Badan Anggaran Said Abdullah di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Selasa, 19 September 2023.
Pertanyaan Said itu lantas ditanggapi oleh peserta rapat kerja: “Setuju,” teriak peserta rapat kerja kompak dan dialnjutkan dengan ketukan palu oleh Said sebagai tanda setuju.
Pilihan Editor: Sri Mulyani Menyitir Pernyataan Mantan Sekjen PBB Kofi Annan: Korupsi Musuh Utama Negara untuk Maju