TEMPO.CO, Jakarta - Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada hari ini gagal bertahan di atas level 6.950. Indeks kemarin kembali merasakan keperkasaan hingga mencapai 6.970, area supply sejak awal tahun, dengan beberapa pengecualian.
Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih menjelaskan kemungkinan dalam pola konsolidasi ini ada kenaikan di awal sesi. “Namun sentimen sudah semakin bearish, dan jika tembus 6.900 maka area transaksi akan berada di 6.800-6.930,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Selasa, 19 September 2023.
Dalam analisisnya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor. Empat saham yang dimaksud adalah ASII, AMRT, ADMR, dan MDKA.
Pertama, saham ASII yang harga kemarin ditutup di level 6.300 atau terkonsolidasi di area demand. Kemungkinan akan menguat ke arah 6.400-6.475. “Jika mampu tembus 6.475 maka akan menjadi uptrend jangka menengah dengan batas risiko 6.175,” kata Alfatih.
Saham kedua ada AMRT yang kemarin ditutup di level 2.900 atau mengalami rebound dari support kuat. Kemungkinan saham itu akan memulai kenaikan ke arah 2.960-3.000 dengan batas risiko di bawah level 2.840.
ADMR menjadi saham ketiga yang patut dicermati yang kemarin ditutup di level 1.510 atau menguat, melanjutkan kenaikan dalam pola upchannel sejak Agustus 2023. “Potensi kenaikan ke arah 1.560-1.630 dengan batas risiko di bawah 1.450,” ucap dia.
Selanjutnya saham keempat ada MDKA yang harga kemarin ditutup di level 3.100. Harga tersebut gagal bertahan di base yang terbentuk sejak sepekan terakhir. Sehingga kemungkinan pelemahan dapat mengarah ke area demand 3.030-2.935.
“Sentimen bearish akan sangat melemah jika harga mampu naik ke atas 3.200,” tutur Alfatih.
Pilihan Editor: IHSG Mencoba Bertahan di Atas Level 6.950 Awal Pekan Ini, Simak 4 Saham Pilihan Samuel Sekuritas
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.