Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Pedagang di Tanah Abang yang Sepi Pengunjung: Dulu Pas Covid Ramai di Facebook, Sekarang di TikTok

image-gnews
Pedagang membuka kiosnya di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin, 26 Juli 2021. Pemerintah memperpanjang PPKM Level 4 dengan memberi kelonggaran terhadap usaha kecil, termasuk membuka Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pedagang membuka kiosnya di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin, 26 Juli 2021. Pemerintah memperpanjang PPKM Level 4 dengan memberi kelonggaran terhadap usaha kecil, termasuk membuka Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang mengeluh soal kondisi perdagangan mereka belakangan ini. Tren penjualan secara online melonjak sehingga terjadi perubahan cara pembelian konsumen.

Rehan, salah satu pedagang pakaian wanita di sana menceritakan bahwa saat ini merupakan masa krisis bagi para pedagang di Tanah Abang. “Ya, begitulah, sekarang lagi masa-masa krisis buat para pedagang di Tanah Abang. Dibandingkan dengan 3-4 tahun lalu, sekarang udah sepi pengunjung,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 18 September 2023. 

Pedagang membuka kios di Blok F Lantai 2 Pasar Tanah Abang itu menjelaskan bahwa usaha yang dia tekuni saat ini memang bukan kelas perdagangan besar. Kesulitan pun tak jarang dihadapi setiap harinya. Hal serupa juga dialami oleh rekan-rekannya sesama pedagang di Tanah Abang. “Di beberapa blok, pengunjungnya sepi. Parah banget sekarang,” kata Rehan.

Dia juga mengungkap tidak sedikit toko yang sudah gulung tikar. Selain itu, toko-toko yang memiliki banyak cabang akhirnya memilih menutup gerainya secara massal. 

Rehan menilai memang saat ini sudah ada perubahan tren belanja di masyarakat, dari yang semula offline bergeser ke online, seperti lewat e-commerce. Tiap pedagang sudah paham hal itu dan mulai mempersiapkan toko online-nya.

Namun begitu, saat ini para pedagang justru harus bersaing dengan banjir produk impor murah yang beredar secara online, salah satunya lewat TikTok Shop.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dulu pas Covid itu rame penjualan online di Facebook. Sekarang yang lagi rame TikTok, ya, pada beralih ke TikTok. Banyak yang mulai menekuni, gimana pun caranya,” ucap Rehan.

Tapi, kata dia, peralihan cara penjualan ke online juga tidak semudah yang dibayangkan. “Walaupun online, bikin live streaming, itu tetep susah. Ngga semuanya bisa langsung rame,” kata Rehan. 

Rehan juga bukan tanpa berusaha. Ia tetap menekuni usaha pakaiannya dan mencoba menemukan solusi dari masalah-masalah yang timbul. “Kalau kalah di harga, kita coba cari barang yang ngga terlalu banyak saingannya. Mungkin dengan menjual barang yang berbeda,” tutur dia.

Pilihan Editor: Ekonom Ini Sebut TikTok Wajib Pisahkan Platform Media Sosial dan E-Commerce, Kenapa?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Termuda di UNY Tahun Ini dari SMK, Masuk Fakultas Ekonomi

19 jam lalu

Novi Putri Rachmawati tercatat sebagai mahasiswa termuda dalam PKKMB UNY tahun 2024. Foto : UNY
Mahasiswa Termuda di UNY Tahun Ini dari SMK, Masuk Fakultas Ekonomi

Novi Putri Rachmawati menjadi mahasiswi termuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) setelah dirinya lolos SNBT 2024. Sebelumnya hanya kagumi di TikTok


Viral Cokelat Batangan Berisi Knafeh dari Dubai, Berapa Harganya?

1 hari lalu

Can't Get Khafeh of It, cokelat batangan dari Dubai yang viral. (Fixchocolates.shop)
Viral Cokelat Batangan Berisi Knafeh dari Dubai, Berapa Harganya?

Cokelat batangan tersebut tersedia secara eksklusif di Dubai dan hanya dapat dipesan pada pukul 2 atau 5 sore waktu setempat.


Facebook Disebut-sebut Gunakan Mikrofon Pengguna untuk Menguping Percakapan, Ada Apa?

1 hari lalu

Ilustrasi Facebook. REUTERS/Dado Ruvic
Facebook Disebut-sebut Gunakan Mikrofon Pengguna untuk Menguping Percakapan, Ada Apa?

Dokumen yang bocor mengutip pitch deck dari Cox Media Group (CMG) yang diduga sebagai salah satu mitra pemasaran Facebook.


Viral Resep Salad Timun di TikTok, Simak Kandungan Nutrisi Timun dan Manfaat Bagi Kesehatan

1 hari lalu

Ilustrasi salad mentimun. eatingwell.com
Viral Resep Salad Timun di TikTok, Simak Kandungan Nutrisi Timun dan Manfaat Bagi Kesehatan

Timun kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat untuk kesehtaan tubuh, mulai dari menjaga kesehatan tulang hingga membantu mengurangi risiko kanker


Cara Membuat Stiker Avatar dengan Fitur AI-moji di TikTok

1 hari lalu

Ilustrasi TikTok. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Cara Membuat Stiker Avatar dengan Fitur AI-moji di TikTok

Fitur AI-moji di TikTok memungkinkan pengguna membuat stiker avatar kartun yang dipersonalisasi berdasarkan swafoto mereka.


Cara Menonaktifkan Akun yang Disarankan di TikTok

1 hari lalu

Logo TikTok (tiktok.com)
Cara Menonaktifkan Akun yang Disarankan di TikTok

Berikut cara menonaktifkan akun yang disarankan di TikTok.


Cara Menonaktifkan Unduh Video TikTok agar Tidak Dicuri Orang Lain

2 hari lalu

Logo TikTok (tiktok.com)
Cara Menonaktifkan Unduh Video TikTok agar Tidak Dicuri Orang Lain

Jika Anda ingin melindungi konten dan kreativitas Anda, Anda memiliki opsi untuk menonaktifkan pengunduhan di TikTok. Begini caranya.


Polisi Bebaskan 8 dari 10 Anggota Ormas yang Diduga Aniaya Pedagang Buah di Kembangan

3 hari lalu

Sariffudin alias Cepal (30 tahun) dan Ade Muhamad Wahyudi (36 tahun), anggota ormas yang palak dan aniaya pedagang buah di Kembangan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Barat, Jumat, 6 September 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Polisi Bebaskan 8 dari 10 Anggota Ormas yang Diduga Aniaya Pedagang Buah di Kembangan

Polisi sebut, hanya dua pelaku yang secara nyata terbukti menganiaya pedagang buah di Kembangan, Jakarta Barat.


Hanya Diberi Rp 10 Ribu, Anggota Ormas Ajak Teman-temannya Merusak Toko Buah di Kembangan

3 hari lalu

Sariffudin alias Cepal (30 tahun) dan Ade Muhamad Wahyudi (36 tahun), anggota ormas yang palak dan aniaya pedagang buah di Kembangan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Barat, Jumat, 6 September 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Hanya Diberi Rp 10 Ribu, Anggota Ormas Ajak Teman-temannya Merusak Toko Buah di Kembangan

Setelah cekcok dan marah hanya diberi Rp 10 ribu, anggota ormas itu mengajak teman-temannya untuk merusak toko milik pedagang buah.


Kenapa Facebook Tidak Bisa Login? Ketahui 8 Penyebabnya

3 hari lalu

Fitur di facebook seperti di aplikasi Snapchat. www.wthr.com
Kenapa Facebook Tidak Bisa Login? Ketahui 8 Penyebabnya

Kenapa Facebook tidak bisa login? Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya salah email, jaringan internet jelek, hingga akun FB diretas.