Rempang Eco City merupakan proyek pengembangan untuk menjadikan Pulau Rempang sebagai kawasan industri, perdagangan, hingga wisata yang terintegrasi. Pengembangan Rempang Eco City diluncurkan di Kemenko Perekonomian pada 12 April 2023. PT Makmur Elok Graha (MEG) menjadi pengembang dengan nilai investasi sekitar Rp 381 triliun hingga 2080 mendatang.
Namun, konflik pecah di Pulau Rempang seiring penolakan masyarakat atas PSN Rempang Eco City. Bentrok warga dengan aparat gabungan TNI-Polri pecah pada 7 September 2023 ketika aparat gabungan memaksa masuk perkampungan untuk memasang tapal batas di Pulau Rempang. Kerusuhan kembali pecah ketika masyarakat berunjuk rasa di depan Kantor BP Batam pada 11 September 2023.
Sementara itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan PSN Rempang Eco City akan berlanjut. “Ya, harus jalan, dong,” ucap Bahlil ketika ditemui di Kompleks DPR RI, Rabu, 13 September 2023.
Teranyar, dalam kunjungannya ke Batam, Kepulauan Riau, Bahlil mengatakan investasi di Pulau Rempang akan memberi manfaat bagi masyarakat. Pemerintah juga berupaya menyelesaikan konflik dengan baik.
"Yakinlah ini (investasi) untuk kesejahteraan rakyat, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan," kata Bahlil usai memimpin rapat koordinasi di Batam pada Ahad, 17 September 2023, dikutip Tempo dari keterangan tertulis. "Dan masyarakat yang akan kami relokasi dari pulau itu akan diberikan hak-haknya, dalam hal tanah."
Bahlil juga menegaskan bahwa proses penanganan masalah di Pulau Rempang harus dilakukan dengan lembut dan baik. Dia menuturkan, pihaknya sudah melakukan kesepakatan-kesepakatan yang akan dibicarakan dengan masyarakat Pulau Rempang. Bahlil juga mengatakan komunikasi harus dilakukan dengan baik.
Pilihan Editor: Alasan Xinyi Gelontorkan Investasi Jumbo di Pulau Rempang, Benarkah Incar Panel Surya Pasok Listrik ke Singapura?