Sejak awal 2023, kata Arief, Bapanas merencanakan untuk pengadaan beras yang dilakukan Perum Bulog tersebut. Hal itu bertujuan untuk menjaga stabilitas pangan dan mencegah terjadinya kelangkaan.
Adapun dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR pada Senin lalu, 4 September 2023, Bapanas menyatakan bahwa ketersediaan 12 komoditas diproyeksikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir Desember 2023.
Dua belas komoditas itu meliputi beras, jagung, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng. Selain itu, komoditas kedelai, bawang putih, daging sapi-kerbau, dan gula konsumsi juga diprediksi aman dengan catatan membutuhkan pasokan impor.
Sementara itu, Kepala Ekonomi Bank Permata, Josua Pardede, menyebutkan faktor pendorong harga beras masih sama sejak tahun lalu. Antara lain kenaikan harga pupuk, permasalahan produksi, dan risiko kemarau panjang atau El Nino.
"Untuk memitigasi risiko inflansi, pemerintah perlu segera melakukan intervensi subsidi pupuk untuk meminimalkan biaya input pertanian," ucapnya. Selain itu Josua menambahkan bahwa pemerintah perlu menaikan kuota impor beras untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Dari sisi konsumen, pemerintah perlu secara rutin melekukan operasi pasar serta mendorong daerah menyediakan gudang penyimpanan di lokasi strategis untuk memastikan distribusi beras tetap aman. Dengan begitu, lambat-laun diharapkan harga beras naik bisa disetop.
ANTARA
Pilihan Editor: Fakta-fakta Harga Beras Menanjak Sejak Pekan Kedua Agustus 2023