TEMPO Interaktif, Jakarta: PT PLN (Persero) berhasil menekan biaya pokok penyediaan tenaga listrik pada kuartal pertama 2009 sebesar 22,4 persen menjadi Rp 1.022 per kilowatt hour, dari realisasi 2008 Rp 1.317 per kilowatt hour.
"Pengurangan biaya dapat terjadi karena kami melakukan perbaikan fuel-mix (bauran bahan bakar), penekanan susut jaringan menjadi 9,9 persen, dan efisiensi biaya lainnya," ujar Direktur Utama Fahmi Mochtar saat berkunjung ke kantor Tempo Jumat lalu.
Ia mengatakan pemakaian bahan bakar minyak untuk operasional pembangkitnya dapat berkurang dari awalnya mencapai 30,5 persen dari porsi kebutuhan tahun lalu menjadi 26 persen pada kuartal pertama 2009. "Penghematan bahan bakar minyak mencapai 774.010 kilo liter atau mencapai Rp 3,786 triliun," katanya.
Dengan penghematan ini, PLN berhasil menaikkan pendapatan menjadi Rp 20,462 triliun, dari kuartal pertama tahun lalu Rp 19 triliun.
Fahmi mengatakan meskipun biaya pokok penyediaan listrik dapat berkurang, namun sampai sekarang tarifnya masih sama sejak 2003 sebesar Rp 630 per kilowatt. "Kami berharap pemerintah akan menetapkan tarif listrik secara regional agar PLN tidak terus rugi," ujarnya.
SORTA TOBING