TEMPO.CO, Jakarta - Pasca pemadaman listrik parah pada bulan lalu, kini PT PLN (Persero) menyiapkan cadangan atau back up jaringan transmisi Timur-Barat. Jaringan transmisi PLN ini difungsikan untuk mentransfer listri dari timur Jawa ke wilayah barat.
"Permintaan listrik selama ini lebih banyak di bagian barat Jawa, oleh karena itu akan dibangun back up jaringan pendukungnya," kata Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani saat RDP dengan Komisi VII DPR di Senayan, Jakarta, Selasa 10 September 2019.
Langkah PLN untuk meningkatkan keandalan listriknya itu akan dimulai dengan menarik SUTET 500 Kv jalur utara dari Ungaran ke Cibatu melalui dua sirkuit. Penarikan tahap pertama di jaringan Ungaran ke Pemalang dan Mandirancan pada bulan Maret 2020. Tahap kedua, jaringan Mandirancan - Indramayu pada Desember 2020.
Kemudian, Sripeni melanjutkan, tahap tiga dilakukan di jaringan Indramayu-Cibatu pada Desember 2020. Selain itu pada jaringan timur Jawa akan diperkuat pada transmisi Paiton ke Situbondo.
Untuk memperkuat jaringan transmisi PLN sistem barat, perseroan akan mengoperasikan PLTU Jawa 7 pada Oktober 2019 dan PLTU Cilacap pada Oktober 2019.
Sementara itu, terkait dengan penyebab kejadian pemadaman listrik pada awal bulan Agustus 2019, PLN mengatakan saat ini proses penyelidikan masih dilakukan oleh Bareskrim.
"Mengenai adanya indikasi pohon sengon, bisa saja itu hanya menjadi trigger. Namun teknisnya tetap pada malfungsi dari jaringan PLN itu sendiri, yang ada di utara," kata Sripeni.
ANTARA