TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,02 persen (month-to-month/mtm) pada Agustus 2023 bila dibandingkan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan sebelumnya.
“Terjadi penurunan IHK dari 115,24 pada Juli 2023 menjadi 115,22 pada Agustus 2023,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Agustus 2023 di Jakarta, Jumat 1 September 2023.
BPS melaporkan komoditas bawang merah mengalami deflasi (turun harga) di seluruh wilayah Indonesia pada Agustus 2023, dengan catatan deflasi nasional sebesar 12,74 persen (month-to-month/mtm).
Deflasi bawang merah berkontribusi 0,05 persen terhadap deflasi bulan Agustus “Deflasi bawang merah terjadi di semua Indeks Harga Konsumen (IHK). Deflasi terdalam terjadi di Banyuwangi, yaitu sebesar 30,11 persen,” kata dia.
Kota-kota di Pulau Jawa, Sumatra, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi yang paling dominan dalam catatan deflasi.
Menurut Pudji, deflasi bawang merah pada Agustus sejalan dengan kondisi panen raya serentak yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota sentra produksi bawang merah. Panen raya mendorong peningkatan suplai bawang merah sehingga harga komoditas mengalami deflasi.
Secara umum, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kontributor deflasi terbesar dengan andil 0,07 persen.
Komoditas lain yang berperan dalam capaian deflasi kelompok tersebut di antaranya daging ayam ras dengan andil deflasi 0,07 persen dan telur ayam ras 0,02 persen.
Komoditas lain yang memberikan kontribusi terhadap deflasi