Dengan tuntasnya LRT Jabodebek Fase 1 tersebut, menurutnya, perseroan akan berkomitmen untuk menyelesaikan penugasan pemerintah, yaitu Percepatan Pembangunan LRT Jabodebek sesuai Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 dan perubahannya.
Adapun, saat ini Adhi Karya sedang mengerjakan dua megaproyek transportasi kereta api lainnya, yaitu MRT Jakarta CP 201 senilai Rp 4,0 triliun dan CP 202 senilai Rp 2,8 triliun.
Selain itu, dalam skala regional telah dipercaya membangun sarana kereta di Kota Manila, Filipina dengan total nilai kontrak untuk porsi Adhi Karya sebesar Rp 3,7 triliun.
Selain Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dalam peresmian LRT Jabodebek di Stasiun interchange Cawang dihadiri oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikno,
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, serta beberapa Pejabat Tinggi lainnya.
Sebelumnya, Adhi Karya telah menuntaskan pembangunan fasilitas (venue) FIBA World Cup 2023, yaitu Indonesia Arena di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Stadion indoor dengan nilai kontrak Rp 640 miliar tersebut dibangun dalam waktu relatif singkat, yaitu 18 bulan, dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi konstruksi Building Information Modeling (BIM) untuk memastikan seluruh tahap pembangunan dengan metode konstruksi yang tepat, dengan ketepatan biaya, ketepatan waktu pekerjaan, hingga ketepatan desain sesuai yang rencana.
Pilihan Editor: 4 Alasan Pinjol Tetap Disukai Orang Meskipun Bunganya Tinggi