“Kemudian ada IWAPI, menyelenggarakan side event untuk melibatkan UMKM, diharapkan tamu-tamu dan masyarakat bisa mengunjungi Sarinah dan Monas untuk meriahkan KTT itu,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan beberapa hal agar mensukseskan acara berskala internasional tersebut.
Yang pertama, Kemenhub melakukan pengaturan di Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta untuk menyambut kedatangan tamu negara. Pengaturan yang diterapkan mencakup akses VIP bagi delegasi, pengaturan tempat parkir, serta pengamanan lalu lintas di sekitar bandara.
Kedua, Kemenhub bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya untuk mengamankan lalu lintas, salah satunya dengan menerapkan aturan ganjil genap.
Ketiga, Kemenhub telah mempersiapkan Mass Rapid Transit (MRT) sebagai moda transportasi resmi delegasi negara sahabat. Selain itu, tamu negara juga disediakan Kendaraan Listik (EV) untuk menuju satu titik ke titik lainnya.
“Dengan operator MRT juga, kita akan atur karena bagaimanapun layanan publik tidak boleh berhenti ya, karena juga ini di tanggal 5 - 7 tentu masih ada aktivitas masyarakat yang harus dilayani, lagi pula untuk MRT sendiri yang akan digunakan delegasi mungkin rute tertentu, khususnya adalah Stasiun ASEAN, juga di sekitar GBK,” kata Adita.
Lebih lanjut, untuk mengurai kemacetan dan mengurangi polusi, 50 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) ditetapkan bekerja dari rumah (WFH), serta adanya penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan selama periode KTT Ke-43 ASEAN.
Pilihan editor: Daftar Lokasi Venue KTT ASEAN, Agenda, serta Peserta yang Akan Hadir