TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengungkapkan keinginannya meningkatkan kerja sama energi di Tanzania melalui PT Pertamina (Persero).
Hal ini terungkap dalam kunjungan resminya ke Tanzania pada Selasa, 22 Agustus 2023. Kunjungan tersebut dilakukan setelah 30 tahun Presiden RI tidak bertandang ke sana.
"Indonesia ingin tingkatkan investasi di Tanzania, termasuk dalam pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh BUMN Indonesia dan pengolahan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk," kata Jokowi dalam keterangan resmi, Rabu, 23 Agustus 2023.
Dia menilai, investasi di bidang energi sangat strategis. Selain itu, juga dapat memperkuat kerja sama antarnegara berkembang.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Managing Director TPDC Mussa Makame menandatangani nota kesepahaman (Mou) dengan perusahaan milik negara asal Tanzania, yakni Tanzania Petroleum Development Company (TPDC). Penandatanganan itu dilakukan di hadapan Jokowi dan Presiden Tanzania Samia Suluhu.
Nicke menjelaskan, melalui nota kesepahaman itu, kedua BUMN sepakat bekerjasama di sektor hulu dan hilir migas, termasuk peluang investasi hilir pada stasiun CNG dan pasokan Mini LNG.
Selain itu, ada juga peningkatan kapasitas bagi karyawan TPDC untuk mendapatkan pelatihan atau pendidikan di Indonesia.
“Kerja sama strategis di bidang energi antara TPDC dan Pertamina merupakan sebuah milestone untuk meningkatkan hubungan antara Tanzania dan Indonesia,” ujar Nicke.
Pilihan Editor: Daftar Kepala Negara yang Hadir di KTT BRICS, Ada Jokowi dan Xi Jinping