TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa 15 Agustus 2023 dimulai dari Kritik Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana terhadap rencana Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan subsidi tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Selanjutnya kabar dari Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Agung Wicaksono yang menyebutkan 7 investor yang sudah komitmen berinvestasi di IKN.
Lalu berita dari DKI Jakarta yang akan kembali menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dan hybrid bagi pegawai negeri sipil (PNS) di wilayahnya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengurangi polusi udara di Jakarta akibat lalu lintas kendaraan.
Kemudian berita mengenai Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN) Erick Thohir yang menegaskan bahwa pencaplokan saham PT Vale Indonesia Tbk oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tambang MIND ID, sudah sesuai kebijakan yang ada. Terakhir, tanggapan PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA perihal rencana pemerintah melakukan hapus kredit macet UMKM atau usaha mikro, kecil dan menengah.
Berikut rangkuman lima berita terkini Tempo.co:
1. Jokowi Subsidi Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung, MTI Ingatkan Asas Keadilan
Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menanggapi soal rencana tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan disubsidi pemerintah. Menurut dia, jika pemerintah ingin membantu sebetulnya bentuknya macam-macam, tidak harus subsidi tiketnya.
Jika tiket sepur kilat itu disubsidi, maka penumpang Kereta Api Argo Parahyangan akan mempertanyakan soal subsidi tersebut. Karena kereta tersebut khususnya kelas ekonomi atau premium tidak mendapatkan subsidi. “Pasti akan menilai asas keadilan dan membandingkan. Nanti City Trans teriak, DayTrans teriak lho kok kita enggak disubsidi,” ujar dia saat dihubungi pada Selasa, 15 Agustus 2023.
Menurut Aditya, subsidi itu seharusnya diberikan kepada masyarakat yang berpenghasilan rendah. Atau jika lebih cocok diberikan secara komprehensif untuk pelayanan publik di perkotaan. Berbeda dengan kereta jarak jauh yang tidak semuanya mendapatkan subsidi tiketnya.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.