Hal ini tercermin pada pertumbuhan laba BUMN pada 2022 yaknk sebesar Rp250 triliun (mengeluarkan laba one-off restrukturisasi Garuda), tumbuh 100 persen dari laba tahun 2021 sebesar Rp125 triliun.
Peningkatan laba, lanjut Erick, berdampak pada peningkatan kontribusi BUMN terhadap Indonesia, tercermin dari komitmen kontribusi dividen yang telah menyentuh Rp80,6 triliun, kontribusi terhadap pajak sebesar Rp278 triliun, dan kapitalisasi pasar BUMN yang terus naik hingga Rp2.201 triliun pada tahun 2022.
“Selain itu, BUMN yang punya peran sebagai agen pembangunan juga mengerjakan proyek-proyek strategis nasional yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh seluruh masyarakat," kata Erick.
Meski demikian, kata Erick, BUMN masih perlu mengoptimalkan sinergi dengan swasta termasuk UMKM, dengan memanfaatkan kekuatan dan memitigasi kelemahan masing-masing.
Apalagi, kolaborasi yang kuat antara BUMN dan swasta telah terbukti menjadi motor penggerak utama dalam memajukan ekonomi masyarakat.
Melalui kerja sama yang sinergis dan terarah, BUMN dan sektor swasta mampu menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan nasional.
Pilihan editor: Kata Kadin-Apindo soal Buruh yang Tuntut Upah Minimum 2024 Naik 15 Persen: Tantangan Kita Masih Banyak