TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengusulkan agar produk impor, seperti produk tekstil dari China, masuk Indonesia lewat Pelabuhan Sorong, Papua. Menurutnya, langkah tersebut bisa menjadi cara memproteksi produk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Selain itu, untuk menghidupkan keseimbangan perdagangan.
"Supaya ke Jawa ada ongkos lagi. Jadi, bisnis pelayaran masuk, tol laut Pak Presiden jalan," kata Teten dalam acara Road To Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023 di Solo yang disiarkan langsung melalui YouTube Kemenkop UKM pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Jika produk impor masuk Indonesia melalui Sorong, kata Teten, beban logistik bisa lebih merata. Sebab selama ini, muatan logistik berat sebelah. Produk yang diangkut kebanyakan dari Jawa ke Papua atau dari barat ke timur. Sebaliknya, muatan dari timur ke barat justru kosong.
"Jadinya, harga di Indonesia Timur lebih mahal karena biaya logistik dibebankan," ucap Teten.
Belakangan ini, melindungi produk UMKM lokal tampaknya memang menjadi fokus Teten. Dia menyampaikan hal ini di sejumlah kesempatan. Ide melabuhkan produk impor ke Pelabuhan Sorong pun bukan satu-satunya ide yang disampaikan Teten.
Belakangan, Teten tengah gencar menyampaikan dorongan agar produk impor yang boleh masuk Indonesia adalah produk degan harga minimal US$ 100 atau sekitar Rp 1,5 juta. Usulan itu menjadi salah satu poin dalam revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
Langkah proteksi itu diambil Teten dengan alasan supaya bukan barang murahan yang masuk pasar dalam negeri. "Kan di dalam negeri juga sudah bisa bikin," ucap Teten, Minggu, 6 Agustus 2023.
Pilihan Editor: Bulog Impor 1,6 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Dampak El Nino