TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengakui pemulihan jumlah kunjungan wisatawan Cina ke Indonesia belum tercapai sejak pandemi. Meski sudah mencapai target tahun ini, ia mengatakan jumlah kunjungan dari Cina belum mencapai angka pada saat sebelum Covid-19.
"Ini memang betul karena ada internal issue yang kami pantau mengenai regulasi, mengenai mahalnya tiket, dan minimnya interkoneksi," kata dia di kantornya, Jakarta Pusat pada Senin, 7 Agustus 2023.
Menurut dia, masalah regulasi adalah yang utama. Mengingat sebelumnya Bali adalah salah satu destinasi favorit wisatawan Cina. Sandiaga menilai terbatasnya interkoneksi, mahalnya harga tiket, dan kendala paspor setelah pandemi menjadi hambatan wisatawan Cina untuk berkunjung ke Tanah Air.
Jumlah kunjungan dari Cina sendiri tersalip dengan India. Menurut Sandiaga, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Adapun sebelum pandemi, jumlah kunjungan wisatawan Cina mencapai lebih dari 1 juta. Sedangkan pada semester pertama 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan Cina hanya 297.624.
Angka tersebut sudah melampaui target kunjungan tahun ini yaitu 235.000 kunjungan. Namun Sandiaga optimis pemerintah dapat mendorong agar kunjungan dari Negeri Tirai Bambu itu bisa kembali ke angka 1 juta kunjungan.
Kunjungan wisman mencapai 1,18 juta