Direktur Operasional Apartemen Paragon, Budiarto Wiharto mengatakan proyek pembangunan apartemennya dipastikan akan rampung tahun ini. Hanya saja hingga sekarang belum ada kepastian ketersediaan listrik dari PLN. “Kita sangat membutuhkan aliran listrik mulai November mendatang,” kata Budiarto hari ini.
Budiarto mengatakan, aliran listrik yang dibutuhkan dalam mengoperasikan apartemennya mencapai 1,3 Megawatt. Selama proses pembangunan, pihaknya terpaksa menggunakan perangkat generator untuk pasokan listriknya. “Namun biaya memakai generator mencapai tiga kali lipat jika dibanding menggunakan listrik PLN,” kata Budiarto.
Dirinya mengungkapkan, perusahaannya telah masuk ke daftar tunggu pemasangan listrik sejak tahun lalu. “Sampai sekarang belum ada kepastian,” kata Budianto.
Terpisah, Humas Perusahaan Listrik Negara Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta, Hermanto mengatakan bahwa hingga saat ini terdapat 236 investasi baru di Surakarta yang masuk dalam daftar tunggu untuk mendapatkan layanan listrik. “Masuk ke daftar tunggu karena kita masih kekurangan pasokan listrik,” kata Hermanto.
Dirinya merinci, hingga saat ini beban puncak pemakaian listrik di Surakarta mencapai 435 Megawatt. “Karena itu kita belum bisa memberikan aliran listrik untuk industri baru,” kata Hermanto.
Jika dipaksakan untuk memberikan aliran listrik kepada perusahaan baru, PLN khawatir jika jaringan listrik di Surakarta jebol. “Bisa terjadi black-out,” kata Hermanto. Menurutnya, PLN baru akan dapat mengabulkan permohonan mereka untuk mendapatkan aliran listrik jika pembangkit listrik yang sedang dibangun telah mulai berproduksi.
Namun menurut Hermanto, masih ada kemungkinan bagi perusahaan baru yang masuk di daftar tunggu untuk bisa medapatkan listrik dalam waktu dekat. “Menunggu kalau ada industri yang menurunkan kapasitas pemakaian listriknya, atau ada industri yang berhenti beroperasi” kata Hermanto.
Sementara itu Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Surakarta, Baningsih Bradach Tedjokartono mengatakan permasalahan listrik hingga saat ini masih merupakan persoalan pelik. “Sayang sekali jika investasi terhambat lantaran ketersediaan energi,” kata Baningsih. Dirinya juga meminta agar PLN mempercepat pembangunan pembangkit listrik.
Namun begitu, dirinya juga mendukung langkah PLN yang belum mengabulkan permohonan pemasangan listrik perusahaan baru. “Penting untuk melindungi hak pelanggan lama,” kata Baningsih. Jika permohonan dari perusahaan baru tersebut dikabulkan, dirinya khawatir perusahaan yang telah eksis dipaksa oleh PLN untuk menurunkan penggunaaan listriknya.
Ahmad Rafiq