"Satu mitra strategis investasi, kedua untuk operatornya. Walaupun untuk operator nanti domainnya ada di Kemenhub dan PT. Angkasa Pura II. Mudah-mudahan itu semua akan terselesaikan," kata Setiawan.
Setiawan mengatakan, proses kemitraan dijaminnya akan berlangsung dengan fair dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Pola partnership ini mekanismenya dibuka peluang sesuai dengan aturan yang berlaku seperti halnya tender, yakni siapa yang paling menguntungkan, berkualitas dan sesuai dengan harapan," kata dia.
Setiawan mengatakan, pemerintah provinsi Jawa Barat selanjutnya akan memastikan integrasi transportasi darat ke dan dari BIJB Kertajati menuju kota/kabupaten lainnya, khususnya Kota Bandung sebagai ibukota Jawa Barat.
“Pertama bahwa sekarang dari Bandung ke Kertajati tidak lebih dari satu jam. Bandingannya kalau BIJB berjalan (aktivasi penuh) kita tak perlu lagi ke Bandara Soekarno Hatta. Jarak tempuhnya lebih cepat dan dari sisi kemacetan ke arah Kertajati juga lebih baik," kata dia.
Bandara Kertajati nantinya akan mendapat limpahan sebagian besar layanan angkutan udara yang sebelumnya beroperasi di Bandara Husein Sastranegara. “Apalagi sekarang Bandara Husein Sastranegara terbatas tak semua penerbangan berada di sana. Panjang runway -nya juga terbatas tidak semua (penerbangan) ke sana," kata Setiawan.
Pilihan Editor: Tol Cisumdawu Diresmikan, Menhub Budi Karya: Dorong Aktivitas Bandara Kertajati