TEMPO.CO, Jakarta - Nama Luhut Binsar Pandjaitan dan Airlangga Hartarto belakangan ini jadi sorotan seiring dengan ramai pembicaraan soal pergantian Ketua Umum Partai Golkar. Keduanya merupakan kader Golkar yang menduduki jabatan penting di kabinet Joko Widodo atau Jokowi.
Aktivitas bisnis kedua sosok ini juga sempat menjadi sorotan dalam laporan Pandora Papers pada tahun 2021 silam. Pandora Papers merupakan sebutan untuk bocoran dokumen finansial rahasia yang berasal dari 14 agen yang mengatur perusahaan cangkang di negara suaka pajak.
Ketika itu, Konsorsium Internasional Jurnalis Investigatif atau International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) memperoleh bocoran data berukuran hampir 3 terabita itu dari sumber anonim. Bersama 600-an jurnalis dari 150 media di 117 negara, Tempo menjadi satu-satunya media di Indonesia yang terlibat dalam proyek kolaborasi Pandora Papers.
Lantas, seperti apa rekam jejak Luhut dan Airlangga yang sama-sama pernah masuk Pandora Papers?
Rekam Jejak Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan lahir pada 28 September 1947. Saat ini, ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk periode 2019–2024.
Sebelum memasuki dunia politik, Luhut memulai karier militernya pada 1967 dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat. Tiga tahun kemudian atau tepatnya pada 1970, ia meraih predikat Lulusan Terbaik dan mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Sebagian besar karier militer Luhut dihabiskan di Kopassandha TNI AD. Di sana, ia dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81 dan mendirikan serta mengepalai Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus. Selain itu, pada tahun 2001, Luhut Pandjaitan mendirikan Institut Teknologi Del di Desa Sitoluama, Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatra Utara.
Luhut memasuki dunia politik pada tahun 1999 sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Singapura atas penunjukan Presiden B.J. Habibie. Kemudian, saat pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Luhut dipercaya menjadi Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia.
Selanjutnya: Pada 31 Desember 2014, Luhut dilantik menjadi ...