Menurut Triono pembangunan jalan tol dikaitkan dengan pengembangan kawasan-kawasan produktif, seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, serta pelabuhan untuk meningkatkan kelancaran logistik.
Hingga 2014, jalan tol sepanjang 790 km sudah terbangun yang akan dilanjutkan pada 2015-2019 untuk 1.298 km. Proyek ini termasuk penyambungan Tol Trans Jawa dan memulai proyek Tol Trans Sumatra sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Trino menjelaskan pada 2020-2024 target pembangunan jalan tol sepanjang 1.367 km dapat terwujud. Sejak 2020 hingga Mei 2023 telah selesai sepanjang 535,5 km. Proyek berikutnya sepanjang 309,78 km yang tersebar di 13 ruas hingga akhir 2023.
Beberapa ruas tol yang telah beroperasi pada Januari-Mei 2023 adalah Jalan Tol Semarang – Demak (Seksi 2 Sayung - Demak: 16,01 km), Becakayu (Seksi 2A Jakasampurna - Kayuringin: 4,88 km), dan Cinere - Jagorawi (Seksi 3A Kukusan - Krukut: 3,5 km).
"Ditargetkan panjang jalan tol yang selesai konstruksi atau fungsional dan operasional hingga 2024 mencapai 3.455 km," ujarnya.
Adapun untuk ruas jalan tol baru yang ditargetkan beroperasi hingga akhir 2023 adalah:
1. Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan seksi 4-6 (28,2 km)
2. Jalan Tol Ciawi Sukabumi seksi 2 (11,9 km)
3. Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 4 (7,7 km)
4. Jalan Tol Cimanggis-Cibitung seksi 2 (23,01 km)
5. Jalan Tol Serpong-Cinere seksi 2 (3,6 km)
6. Jalan Tol Sigli-Banda Aceh seksi 5-6 (13,2 km)
7. Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi 1-2 (38,45 km)
8. Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo seksi 4A (8,57 km)
9. Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan paket 3 (31,25 km)
10. Jalan Tol Serpong-Balaraja seksi 1B (5,4 km)
11. Jalan Tol Kisaran-Tebing Tinggi (47,6 km)
12. Jalan Tol Binjai-Langsa (26,2 km)
13. Simpang Indralaya-Prabumulih (64,7 km).
MOH KHORY ALFARIZI | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan editor: Ekspor Impor RI Turun Tajam, Sri Mulyani: Neraca Perdagangan Masih Surplus, 38 Kali Beruntun