TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan ada kemungkinan besar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal menjadi Dirut Pertamina, menggantikan Nicke Widyawati.
Menurut Fahmy, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir cukup serius meski tidak mengungkapkan secara terang-terangan. Apalagi Erick telah memanggil keduanya secara bersamaan.
"Kalau dilihat sebelumnya, Ahok juga berstatement di depan Presiden Jokowi soal Pertamina bakal investasi di IKN,," kata Fahmi ketika dihubungi Tempo, Minggu, 23 Juli 2023. "Kalau Jokowi mengatakan Ahok jadi Dirut, kan tidak bisa dibantah."
Adapun saat ini Ahok menduduki posisi Komisaris Utama Pertamina. Wacana dia menggantikan Dirut Pertamina saat ini, Nicke Widyawati, muncul setelah mereka dipanggil Erick beberapa waktu lalu.
Menurut Fahmy, jabatan Dirut Pertamina lebih strategis. Sebab, Dirut memiliki kewenangan lebih untuk menjalankan perusahaan. Sedangkan komisaris lebih banyak bertindak sebagai pengawas dan pengarah atau pemberi nasihat, meski turut bertanggung jawab atas perusahaan.
"Implementasi program dan rencana perusahaan ada di tangan Dirut," ungkap Fahmy.
Lebih lanjut, Fahmy juga menilai pergantian pimpinan Pertamina sudah semestinya dilakukan. Sebab, banyak hal yang belum diselesaikan perusahaan plat merah ini. Misalnya, soal kemampuan meningkatkan produksi minyak dan gas. Belum lagi soal keamanan dan keselamatan kerja yang beberapa kali justru terjadi insiden, seperti kebakaran kilang hingga depo.
"Saat terjadi insiden kebakaran Depo Plumpang yang menimbulkan banyak korban jiwa, saya katakan Dirut dan komisaris mestinya bertanggung jawab. Mundurlah keduanya. Tapi kenyataannya tidak dilakukan juga," ujar Fahmy.
Isu pergantian Dirut Pertamina masih simpang siur. Di sisi lain, Nicke juga baru dikukuhkan kembali sebagai Dirut Pertamina pada Oktober tahun lalu.
Namun, Erick Thohir juga tidak membantah wacana pergantian pimpinan Pertamina yang muncul ke publik beberapa hari ini. Dia hanya mengatakan hal tersebut masih dalam tahap review.
"Belum ada keputusan yang diambil terkait pergantian pimpinan. Masih di-review mana yang terbaik," kata Erick, Sabtu, 22 Juli 2023, dikutip dari Antara.
Menurut Erick, wacana ini muncul seiring penetapan Wakil Menteri BUMN II yang baru, yakni Roslan Roeslani. Sebagai wakil menteri yang membawahi BUMN sektor energi, kata Erick, Roslan diberi kesempatan mereview kinerja perusahaan di bawah klaster yang diampu.
Tempo juga berupaya mengonfirmasi hal ini kepada Ahok. Namun, hingga berita ini ditayangkan, Ahok belum menjawab pertanyaan yang disampaikan melalui WhatsApp.
RIRI RAHAYU | ANTARA
Pilihan Editor: Anggota DPR Nilai Ahok Bukan Sosok yang Tepat untuk Menjadi Dirut Pertamina