Arief berujar HPP dan HET beras harus disesuaikan dengan kenaikan komponen-komponen yang berpengaruh pada produksi. Misalnya, biaya sewa lahan, pupuk, hari orang kerja, dan BBM.
Menurut Arief, kenaikan HPP dan HET juga merupakan perintah Kolowi agar harga beras berada di level wajar bagi produsen, pedagang, dan konsumen. "Tidak boleh harga di hulu terlalu rendah dan harga di hilir tidak boleh terlalu tinggi," kata dia.
Pemerintah juga tetap berencana mengimpor beras untuk mengantisipasi dampak dari El Nino. Terlebih, ucap Arief, hal itu harus dipersiapkan dari jauh hari mengingat kondisi geopolitik dan lingkungan global saat ini. Namun, dia memastikan impor beras akan dilakukan secara terukur, sehingga petani tidak perlu khawatir.
"Pemenuhan kebutuhan nasional secara umum masih dipenuhi dari dalam negeri. Importasi dilakukan hanya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan," kata Arief.
Pilihan Editor: Luhut Protes ke Bank Dunia soal Indeks Kinerja Logistik RI Anjlok, Eks Ketum ALI: Negara Lain Menerima