TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator kereta api (KA) cepat relasi Jakarta-Bandung melakukan berbagai sosialisasi ke masyarakat melalui berbagai media informasi jelang operasional KA cepat.
Salah satunya, yakni mengajak masyarakat untuk turut serta bekerja sama mewujudkan keselamatan dan keamanan perjalanan KA cepat baik pada masa uji coba ataupun saat mulai beroperasi melayani penumpang. Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas di jalur KA cepat karena sangat berbahaya.
KCIC mengungkapkan pada kasus ringan, jika terjadi gangguan dari benda asing pantograf dapat rusak dan KA cepat berhenti. Pada kasus yang lebih serius, dapat menyebabkan putusnya kabel jaringan listrik aliran atas (LAA) dan pemadaman listrik, di mana hal tersebut dapat mengganggu keseluruhan operasional perjalanan KA cepat.
Benda asing pada LAA dapat dikategorikan berdasarkan jenis materi menjadi benda penghantar dan benda isolator. Benda penghantar meliputi bahan seperti kertas timah dan tali layang yang mengandung kawat logam. Benda-benda tersebut, ketika tergantung pada saluran listrik, dengan mudah dapat menyebabkan korsleting dan pemutusan sirkuit.
Sedangkan, benda isolator seperti kain plastik dan layang-layang, ketika terkena angin kencang, sangat mudah terjerat pada LAA dan menyebabkan kerusakan pada pantograf.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan meski sepanjang jalur KA cepat sudah diberi pagar dan kawat berduri, masyarakat tetap diminta untuk ikut menjaga sarana dan prasarana yang merupakan proyek strategis nasional itu.
"Melalui sosialisasi yang dilakukan, diharapkan seluruh masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam menjaga keselamatan dirinya maupun orang lain di sekitar jalur KA cepat," ujar Eva dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu 22 Juli 2023.
Jalur KA cepat dialiri arus listrik sebesar 27,5 kilovolt (kV)