TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan data realisasi investasi pada triwulan II 2023. Menteri Investasi/ BKPM Bahlil Lahadia menyebutkan angka realisasi investasi pada periode ini mencapai Rp 398,7 triliun atau naik 15,7 Persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.
"Sekalipun kita masuk ke tahun politik, suhunya tidak terlalu panas dan itu tercermin dalam realisasi investasi Indonesia," ujar Bahlil dalam konferensi pers di kantor BKPM Jakarta Selatan pada Jumat, 21 Juli 2023.
Seperti diketahui, target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 1.400 triliun. Bahlil berujar target ini merupakan syarat agar pertumbuhan ekonomi RI tetap di atas 5 persen. Pasalnya, menurutnya, defisit anggaran Indonesia sudah normal yakni di bawah 3 persen. Sehingga realisasi investasi perlu digenjot untuk menutupi defisit tersebut.
Adapun realisasi investasi pada triwulan II ini tumbuh 6,3 persen secara quarter on quarter (QoQ). Ia menuturkan penyerapan kerja dari realisasi investasi tersebut mencapai 464.289 orang.
BPKM mencatat penanaman modal asing atau PMA berkontribusi sebesar 53 persen dalam realisasi investasi pada triwulan II 2023. Total nilainya mencapai Rp 186,3 triliun. Angka ini tumbuh 5,2 persen secara QoQ dan naik 14,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) berkontribusi sebesar Rp 163,5 triliun atau 46,7 persen dari total realisasi investasi triwulan II. Angka ini pun tumbuh sebesar 7,6 persen QoQ dan 17,6 persen secara year on year (YoY).
Realisasi investasi di luar Pulau Jawa masih mendominasi dengan total nilai Rp 182 triliun atau 52 persen. Jumlahnya naik 5,2 persen secara QoQ. Angka ini juga naik 15,9 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan realisasi investasi di Pulau Jawa mencapai Rp 167,8 persen atau 48 persen. Nilainya naik 7,5 persen secara QoQ. Realisasi investasi di Pulau Jawa juga naik 15,6 persen dibandingkan pada triwulan II 2022.
Pilihan editor: Investasi Hulu Migas Semester I 2023 Naik 21 Persen, ESDM Buktikan Sektor Migas Masih Favorit