TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membukukan investasi hulu migas senilai US$ 5,7 miliar sepanjang semester I 2023. Angka tersebut meningkat 21 persen ketimbang realisasi investasi semester I 2022 yang saat itu mencapai US$ 4,7 miliar.
"Catatan pertumbuhan investasi ini terbilang signifikan jika dibanding kenaikan investasi global yang hanya mencapai 5,4 persen," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi, melalui siaran pers pada Kamis, 20 Juli 2023.
Agung menilai capaian tersebut sebagai tren positif untuk iklim investasi hulu migas di Indonesia. "Peningkatan investasi ini telah menunjukkan bahwa investasi di sektor migas belum ditinggalkan," ujar dia.
Agung optimistis sektor migas punya peluang besar menggaet investor hingga akhir 2023. Terlebih, pemerintah berkomitmen untuk tetap fokus menjaga investasi sektor energi dan sumber daya mineral dalam lima tahun ke depan.
"Industri hulu migas di Indonesia memegang peran penting sebagai penggerak perekonomian nasional. Karena itu pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang menarik untuk mencapai target yang sudah ditetapkan," ungkap Agung.
SKK Migas menargetkan investasi US$ 15,5 miliar hingga akhir 2023