Lebih lanjut, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan tren investasi hulu migas sepanjang semester I 2023 merupakan respons investor atas perbaikan sistem fiskal dan enabler investasi yang dilakukan pemerintah. Namun dari aspek legal dan kontraktual, menurut Dwi, investor masih mengharapkan perbaikan. "Terutama terkait undang-undang migas yang perlu segera diselesaikan," katanya.
Dwi mengatakan SKK Migas menargetkan realisasi investasi hingga US$ 15,5 miliar hingga akhir 2023. Angka tersebut 28 persen lebihh tinggi ketimbang realisasi investasi tahun lalu yang mencapai US$ 12,1 miliar.
Akan tetapi dari sisi teknis operasional, kata Dwi, peningkatan investasi hulu migas masih terkendala pengeboran sumurr karena safety stand down, ketersediaan rig dan tenaga kerja.
"Tapi kami harap peningkatan tren investasi hulu migas secara global terus mendorong peningkatan investasi di Indonesia," ujar Dwi. "Peningkatan investasi sangat penting untuk meningkatkan eksplorasi dan memastikan production no decline."
Pilihan editor: Jika MIND ID Mundur Tak Beli Saham Vale, Kementerian ESDM: Dilepas ke Bursa