Untuk menindaklanjuti pembahasan dengan Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo tersebut, Erick mengajak Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani membicarakan lebih jauh soal pengembangan industri pertahanan.
Rosan Roeslani, yang masih menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk AS, diminta Erick untuk menindaklanjuti kerja sama pembelian sejumlah alat pertahanan.
"Saya tidak tahu detailnya, tapi pembelian beberapa alat yang dibutuhkan Indonesia, seperti helikopter dan lainnya. Saya bukan ahlinya, jadi saya cuma mempersiapkan industrinya," kata Erick.
Lebih jauh, Erick menegaskan bahwa pertemuan dengan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto pada akhir pekan lalu sebagai hal yang wajar dan biasa saja karena konteksnya melibatkan presiden dan jajaran menterinya. Hal ini membantah anggapan sejumlah pihak yang menilai pertemuan tersebut bersifatpolitis di tengah euforia jelang pilpres.
"Karena memang perlu ada percepatan. Apalagi pemerintahan ini kan tinggal satu tahun lebih. Jadi, ya tidak ada salahnya presiden terus mendorong kalau bisa ada percepatan juga untuk berbagai macam industri," ucap Erick Thohir.
ANTARA
Pilihan Editor: Ada Pergantian Menteri, Ini Deretan Pengusaha di Kabinet Jokowi