TEMPO.CO, Jakarta - Jemaah haji asal Makassar yang memborong perhiasan emas di Arab Saudi viral di media sosial. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, menilai pembelian emas Arab oleh jemaah haji Indonesia tersebut tidak bisa dijadikan indikator pemulihan ekonomi di Tanah Air sudah kuat.
"Tidak menjadi indikator kuat pemulihan ekonomi karena rata-rata dari mereka merupakan kelas menengah atas yang pola konsumsinya cenderung stabil meskipun saat ekonomi lesu," ujar Eko pada Tempo, Senin, 10 Juli 2023. "Demikian juga saat ekonomi booming, mereka belanjanya juga tidak tiba-tiba melonjak."
Eko menyampaikan, rata-rata orang Indonesia yang keluar negeri memang suka berbelanja, termasuk jemaah haji. Dia menilai, jemaah haji ketika pulang ke Tanah Air membawa banyak oleh-oleh. "Ini sudah tradisi, terlebih jemaah dari daerah," ungkap Eko.
Adapun terkait jemaah haji yang memborong perhiasan emas di Arab Saudi, menurut Eko pembelian itu lebih bertujuan untuk kepuasan pribadi saja. Sekedar kebanggaan karena mereka bisa beli sesuatu di luar negeri.
"Kalau harga emas secara umum sama, karena sebagai bagian aset penyimpan kekayaan harga emas mengikuti harga pasar internasional," tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, jemaah haji asal Makassar, Sulawesi Selatan bernama Suarnati Daeng Kanang memamerkan sejumlah emas di tubuhnya usai mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Kabupaten Maros, Rabu, 5 Juli 2023 dari Arab Saudi.
Aksi jemaah haji perempuan yang merupakan pengusaha makanan itu kemudian direkam. Videonya pun viral di media sosial hingga akhirnya berurusan dengan Bea Cukai untuk diperiksa terkait barang mewah bawaannya.
Selain Suarnarti, jemaah haji lainnya asal Makassar bernama Mira Hayati juga membawa pulang emas seberat satu kilogram yang dibelinya di Tanah Suci. Emas yang dibeli untuk oleh-oleh keluarganya di Makassar itu seharga Rp 1 miliar lebih.
Pengusaha skin care itu juga akan diperiksa Bea Cukai di Jakarta terkait bea masuk melebihi ketentuan karena mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta. Sementara itu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) tidak menanggapi pertanyaan Tempo terkait kasus ini.
Dirjen Bea Cukai Askolani tidak membalas pesan dari Tempo. Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC Nirwala Dwi Heryanto juga tidak membalas pesan maupun mengangkat panggilan dari Tempo.
AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA
Pilihan Editor: Viral Jamaah Haji Pamer Emas, Ini Perbandingan Harga Emas di Arab dan Indonesia