Dia menjelaskan, pada kesempatan pertama KMP Jatra II mengangkut 129 kendaraan kecil dalam sekali angkut. Dengan beroperasinya KMP Jatra II ini, kata dia, bisa mengurangi kepadatan dan menarik kendaraan di dalam dan luar pelabuhan untuk cepat diseberangkan.
"Tentu harapan kami, kondisi cuaca membaik dan kami dapat memaksimalkan pelayanan sehingga antrian panjang bisa terurai dengan waktu yang tidak terlalu lama,” beber Syamsuddin.
Adapun KMP Jatra II memiliki bobot 3.902 gross tonnage (GT) dengan panjang kapal seluruhnya 90,79 meter, lebar 15,6 meter, dan dalam 5 meter. Menurut dia, kehadiran kapal muatan penumpang itu bisa menampung penumpang sebanyak 200 orang, 400 unit kendaraan roda dua, dan 100 unit mobil pribadi.
Kebijakan pengoperasian kapal perbantuan KMP Jatra II tersebut berdasarkan peningkatan jumlah penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang.
Pada Jumat hingga Sabtu, 8 Juli 2023 per 08.000 WIB, tercatat total volume pengguna jasa dari Jawa ke Bali meningkat hingga 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara volume pengguna jasa dari Bali ke Jawa meningkat 71 persen.
Lebih jauh, masyarakat diimbau agar menunda sementara rencana perjalanan dengan kapal ferry lintas Ketapang - Gilimanuk karena alasan operasional dan antisipasi cuaca ekstrem, khususnya di perairan Selat Bali.
"Saat ini, untuk sementara kami tidak membuka penjualan tiket online Ferizy untuk lintas Ketapang - Gilimanuk, hingga antrian kendaraan yang memadati pelabuhan dapat diatasi," ujar Syamsudin.
ASDP mencatat, jumlah penumpang yang telah menyeberang dari Jawa ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang pada Jumat hingga Sabtu pukul 08.00 WIB kemarin sebanyak 23.783 orang dan total kendaraan sebanyak 5.315 unit.
Sebaliknya pada periode yang sama, jumlah penumpang yang menyeberang dari Bali ke Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk sebanyak 23.041 orang dan total kendaraan 5.437 unit.