Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Wedang Uwuh dari Bantul Yogyakarta Tembus Pasar Hong Kong dan Oman

image-gnews
Pembuatan wedang uwuh
Pembuatan wedang uwuh "Menil"oleh Sri Maryani di Dusun Soka, Bantul, Yogyakarta pada 7 Juli 2023. Minuman tradisional ini tembus pasar Hongkong dan Oman. Foto: Rachel Farahdiba Regar / TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, JakartaWedang uwuh menjadi minuman murah yang banyak diminati karena memiliki beragam manfaat kesehatan. Biasanya, produk minuman ini dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia untuk menyembuhkan atau menyegarkan badan. Memiliki rasa yang khas dan kaya akan manfaat membuat banyak orang ingin mendapatkan produk ini, termasuk masyarakat mancanegara.

Minuman tradisional asal Yogyakarta ini pun sudah menjangkau luar negeri melalui salah satu UMKM bernama Wedang Uwoh “Menil” milik warga Dusun Soka, Kelurahan Seloharjo, Kecamatan Pundong, Bantul, Yogyakarta. Pelaku UMKM bernama Sri Maryani ini pun tidak segan menceritakan kisahnya. 

Awal mula Sri Maryani membuka usaha tersebut karena kesukaan enam kakaknya pada wedang uwuh. Namun, enam kakaknya tersebut tinggal beda kota dengannya. Akibatnya, ketika enam kakaknya mengunjungi Bantul, mereka kerap memesan wedang uwuh untuk dibelikan atau dibuat oleh Maryani. Dari sini, salah satu kakak Maryani menyarankannya untuk membuka usaha wedang uwuh. Namun, ia tidak langsung menyetujuinya. 

Pada suatu waktu, Maryani bertemu dengan seorang nenek yang sedang berjual wedang uwuh dengan kondisi sangat memprihatinkan. Barulah, ia tergerak untuk membangun UMKM wedang uwuh.

"Ada seorang nenek dengan kondisi tubuh kurang sehat, tetapi membuat wedang uwuh sebagai minuman kesehatan sehingga terlihat kurang dikemas baik dalam menjual produk. Dari kondisi itu, saya langsung mencari tahu bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk membuat wedang uwuh agar dapat dijual dengan baik dan layak," kata Maryani kepada Tempo.co, pada Jumat, 7 Juli 2023. 

Sebelum diperjualbelikan kepada masyarakat luas, wedang uwuh miliki Maryani dicoba oleh tetangga sekitar untuk mengetahui apakah cita rasanya sudah sesuai atau belum. Ia juga membandingkan produknya dengan produk lain untuk membuat ciri khas tersendiri dalam wedang uwuh miliknya. Setelah memakan waktu cukup lama ditambah telah mengikuti pelatihan produksi, ia pun berhasil mengeluarkan dan mendistribusikan wedang uwuh ke masyarakat luas dengan ciri khasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Produk wedang uwuh milik Maryani menggunakan bahan dasar alami, yaitu jahe, gula batu, secang, gagang cengkih, daun cengkih, daun pala, dan daun jangan. Selain itu, wedang uwuh ini mematok harga relatif murah sebesar Rp2.000 per satu bungkus. 

Lalu, UMKM yang berdiri sekitar 2019-2020 ini berhasil mencapai titik keberhasilannya ketika pandemi Covid-19. Kala itu, banyak yang membeli wedang uwuh sebagai salah satu minuman tradisional menangani dan mencegah virus Covid-19. Akibatnya, UMKM ini membuka reseller di beberapa wilayah di Indonesia.

Salah satu dari reseller tersebut ada yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Hong Kong. Reseller ini pun menyajikan wedang uwuh kepada teman-temannya di sana yang membuat mereka berminat terus mengonsumsinya. 

Semula sebagai oleh-oleh, kini, wedang uwuh sudah diperjualbelikan di Hong Kong. Selain di Hong Kong, wedang uwuh hasil usaha seorang penduduk Dusun Soka di Bantul ini juga diperjualbelikan di Oman. Bergabung di bawah nama Wedang Bridea, Maryani masih menjadi produsen wedang uwuh yang dipasarkan di Oman. Melalui Facebook dan WhatsApp, Wedang Uwuh “Menil” milik Maryani sering mendapatkan pesanan banyak pula dari berbagai daerah Indonesia sampai sekarang. Minuman kaya manfaat kesehatan ini sudah dikirimkan ke beberapa pulau di Indonesia, seperti Sulawesi, Jawa, dan Sumatera. 

Pilihan Editor: Wedang Uwuh Minuman Sampah yang Jadi Sajian Khas Bagi Raja

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

2 jam lalu

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melakukan sosialisasi Permendag Nomor 8 Tahun 2024.Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

Pemerintah telah tiga kali merevisi Peraturan Menteri Perdagangan tentang impor barang. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan ini....


Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

7 jam lalu

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.


Bamsoet Terima Penghargaan Collaborator Network di Mata Lokal Awards 2024

7 jam lalu

Bamsoet Terima Penghargaan Collaborator Network di Mata Lokal Awards 2024

Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap berbagai peran Bamsoet dalam memajukan berbagai produk dalam negeri.


Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

9 jam lalu

Kepala Kantor Perwakilan BI Solo Dwiyanto Cahyo Sumirat memaparkan materinya saat menjadi salah satu narasumber dalam talkshow yang menjadi rangkaian peringatan HUT ke-44 Dekranas di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 17 Mei 2024. Foto: Istimewa
Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.


Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Kecil dan Pedagang Kaki Lima, Ini Tanggapan Asosiasi Industri UMKM

11 jam lalu

Deretan pedagang makanan kaki lima memenuhi kawasan Kramat Sentiong, Jakarta, Kamis 1 Februari 2024. Pemerintah mewajibkan produk makanan, minuman maupun jasa sembelihan yang menghasilkan produk makanan dan minuman memiliki sertifikat halal. TEMPO/Subekti.
Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Kecil dan Pedagang Kaki Lima, Ini Tanggapan Asosiasi Industri UMKM

Kewajiban sertifiakasi halal UMKM ditunda, Asosiasi UMKM minta pemerintah lebih aktif sosialisasikan sertifikasi halal kepada UMKM dan PKL


Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

13 jam lalu

Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul meneken kerjasama kelola sampah bersama di hadapan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kepatihan Jumat, 17 Mei 2024. Dok.istimewa
Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.


Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul


Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Salah satu varietas anggrek yang akan dipamerkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT)  UGM pada Festival Anggrek Sabtu 18 Mei 2024 di Sleman. Dok.istimewa
Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.


Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Sisi selatan Benteng Vredeburg Yogyakarta yang hampir rampung direvitalisasi pada Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.


Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

1 hari lalu

Seri prangko Buk Renteng diluncurkan di Sleman Yogyakarta Kamis (16/5). Dok. Istimewa
Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.