Lebih jauh, dia menilai status Indonesia sebagai upper middle income country tidak menjamin semua penduduk mendapatkan manfaat pendapatan yang rata. Jadi, kata dia, ada isu ketimpangan.
"Terakhir, proses lower middle income country menjadi upper middle income tidak sesulit kita masuk ke high income country. Jadi kita nggak bisa bangga nih," kata Bhima.
Dia menuturkan, kini butuh 7 hingga 8,5 persen rata-rata pertumbuhan pasca pandemi Covid-19 untuk bisa menjadi negara maju. Dia memproyeksikan, dengan kondisi ekonomi Indonesia yang tumbuh rata-rata 5 persen, baru pada 2070 RI bisa menjadi negara maju.
"Ini bukan Indonesia emas 2045, tapi 2070 simulasinya. Dan itu artinya kan butuh waktu yang sangat banyak, bahkan kita bisa terjebak dalam middle income trap," tutur dia.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan Bank Dunia kembali memasukkan Indonesia ke dalam kelompok upper middle income country.
“Ini proses pemulihan yang cepat setelah kita turun ke grup lower middle income country di tahun 2020 karena pandemi,” kata Presiden Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023.
Meski begitu, Jokowi mengingatkan situasi yang dihadapi Indonesia tidak akan mudah pada semester kedua 2023. Sebab, instabilitas lingkungan global dan ketegangan geopolitik masih berlangsung.
“Ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perdagangan yang melemah, kelihatan ekspor kita juga menurun, kemudian berbagai lembaga internasional memprediksi perlambatan ekonomi global, ini juga harus betul-betul kita lihat,” tutur Jokowi.
AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA
Pilihan Editor: Bank Dunia Danai Pengembangan BRT Bandung Raya, Ada Akses Menuju Stasiun Kereta Cepat