Ia menambahkan, berdasarkan data BPS, dalam tiga terakhir ini Indonesia selalu mengalami defisit di tengah sektor ekonomi dan perdagangan yang semakin aktif belakangan antara kedua negara.
"Kami bermaksud untuk membuka harapan tersebut melalui kerjasama ekonomi yang erat, dengan fokus utamanya pada industri hilir," ujarnya.
Menurut Luhut hubungan baik yang dibina sejak 40 tahun yang lalu hingga hari ini, menjadikan kekuatan kesepahaman antara kedua negara.
Dia menuturkan dua negara terbesar di kawasan ini memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari sekadar membangun hubungan bilateral yang harmonis dan solid untuk kesejahteraan kedua negara. Tetapi juga membangun persahabatan yang efektif dan objektif untuk keberlanjutan kemajuan kawasan dan bagi dunia secara keseluruhan.
Pilihan editor: Luhut di Acara IIC 2023: Industri Reasuransi Punya Peran Penting Jaga Stabilitas Ekonomi